Ikuti Kami

Rusuh Papua, Hukum Otak Kerusuhan & Tolak Sweeping Ormas!

Kang Hasan khawatir bila tak ada tindakan tegas akan menjurus pada disintegrasi bangsa.

Rusuh Papua, Hukum Otak Kerusuhan & Tolak Sweeping Ormas!
Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin.

Bandung, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin menilai kerusuhan yang terjadi di Papua berawal dari masalah ketersingggungan yang kemudian berkembang menjadi tindakan anarkis.

Pria yang akrab disapa Kang Hasan ini menilai, kerusuhan yang berawal dari masalah harga diri lalu kemudian menyulut kemarahan masyarakat Papua ini harus mendapat perhatian serius dari Pemerintah.

Baca: Masyarakat Diimbau Tak Terpancing Kerusuhan di Manokwari

Kang Hasan khawatir bila tak ada tindakan tegas akan menjurus pada disintegrasi bangsa.

"Aparat harus melakukan investigasi secara rinci dan menyeluruh serta membawa otak yang menyebabkan terjadinya kerusuhan dalam proses hukum," kata Anggota DPR RI terpilih periode 2019 - 2024 ini di Bandung, Selasa (20/8).

Kang Hasan mengungkapkan aparat harus melakukan penyelidikan untuk menemukan penyebar isu atau berita bohong terkait adanya korban tewas mahasiswa Papua di Surabaya.

Akibat berita hoax tersebut, lanjut Kang Hasan, timbul konflik dan kerusuhan yang terus meluas. Hal itu mengakibatkan rusaknya infrastruktur di bumi cendrawasih.

"Penyebar hoaks ini harus dijerat UU ITE lantaran menyebarkan kebencian. Ini termasuk pidana," kata mantan pimpinan Komisi I DPR RI ini.

Kang Hasan juga mengecam ormas  yang melakukan sweeping terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Ia menegaskan, ormas tak memiliki kewenangan untuk melakukan sweeping.

"Harus ditindak, jangan sampai ada sekelompok orang ini bertindak arogan hingga melakukan aksi sweeping. Mari kita jaga bersama persatuan dan kesatuan di republik ini, saling menghormati dan toleransi sesama anak bangsa," tandasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8) pagi dipicu insiden penyerangan dan pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, dan kejadian di Malang, Jawa Timur akhir pekan silam. 

Baca: Ahok: Rakyat Papua Korban Diskriminasi & Propaganda

Pengepungan itu juga diiringi tindakan rasis dan intimidatif terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Tindakan itu berupa mencaci-maki para mahasiswa Papua dengan sebutan binatang, serta mengepung asrama tempat tinggal mereka. 

Sebagaimana diulas berbagai media, ormas-ormas yang terlibat tindakan tersebut antara lain Front Pembela Islam (FPI) dan Pemuda Pancasila (PP).

Quote