Ikuti Kami

Sekjen Hasto Gelar Gowes di Surabaya, Ini Makna Pentingnya

Hasto: 28 hari lagi kita memperingati peristiwa yang sangat penting, yakni Hari Pahlawan.

Sekjen Hasto Gelar Gowes di Surabaya, Ini Makna Pentingnya
PDI Perjuangan menggelar gowes di Kota Surabaya yang memiliki sejarah panjang dan heroik dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. (istimewa)

Surabaya, Gesuri.id - PDI Perjuangan menggelar gowes di Kota Surabaya yang memiliki sejarah panjang dan heroik dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca: Puan Minta Polri Bersih-bersih dari Penyalahgunaan Narkotika

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Kota Surabaya adalah tempat terjadinya Peristiwa 10 November yang menjadi hari pahlawan. Maka semangat itulah yang dibangkitkan kembali dari Surabaya, termasuk dalam acara Gowes PDI Perjuangan ini.

"28 hari lagi kita memperingati peristiwa yang sangat penting, yakni Hari Pahlawan. Disitulah para pejuang dengan semangat patriotisme tanpa mengenal takut, merobek bendera biru di Hote Yamato dan menegakkan Sang Saka Merah Putih. Kita adalah bangsa pejuang. Setiap pemimpin wajib menggelorakan semangat berkorban bagi bangsa dan negara, berjuang tanpa pamrih,” kata Hasto.

Di Kota Pahlawan ini menjadi saksi ketika PDI Perjuangan bekerjasama dengan Nahdaltul Ulama atau NU. Hari Santri PDI Perjuangan di depan sedangkan di Hari Lahir Pancasila, NU yang di depan.

Dengan kerjasama itu, Hasto menuturkan ketika Jokowi berkampanye Pilpres 2019 di pondok pesantren yang ada di Malang, dirancanglah sebuah peringatan dan pelurusan sejarah tentang resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 (Resolusi jihad menegaskan bahwa membela bangsa dan negara dari penjajah adalah jihad, red).

"Kemudian kita rancang, saat itu ada pak Ahmad Basarah, agar bagaimana resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 sebagai peristiwa heroik yang sangat penting dan akan menentukan suatu perubahan sikap dunia, bahwa Indonesia sebagai negara yang baru merdeka ini punya semangat patriotisme, semangat pantang menyerah," kata Hasto.

Baca: Capres 2024, Sekjen Hasto: PDI Perjuangan Banyak Stok

"Nah, semangat dari peristiwa itu sangat penting. Sebab saat ini kita dalam situasi perekonomian yang tak mudah dan kondisi masyarakat yang sering terbelah karena ada yang menggelorakan politik identitas, melupakan kebhinekaan dan melupakan bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa majemuk. Kita ambil semangatnya dengan menampilkan kultur politik yang penuh semangat juang,” urai Hasto.

Atas diskusi tersebut, beberapa kepala daerah PDI Peejuangan pada tanggal 10 November 2022 nanti bermaksud untuk memperagakan perobekan bendera biru dan memisahkannya dengan Sang Saka Merah Putih.

Quote