Ikuti Kami

6.000 Bibit Pisang Unggul Diberikan bagi Poktan di Manokwari

Selain bibit pisang unggulan jenis barangan merah, Pemkab Manokwari juga menyiapkan pula bibit genemon (melinjo).

6.000 Bibit Pisang Unggul Diberikan bagi Poktan di Manokwari
Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, memberikan sebanyak 6.000 bibit pisang unggul kepada masyarakat.

Manokwari, Gesuri.id - Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, memberikan sebanyak 6.000 bibit pisang unggul kepada masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) untuk ditanam dalam rangka mengembangkan pertanian di seluruh Kabupaten Manokwari.

Baca: Sekjen Hasto: Ngalir Saja, Dua-Tiga Capres Kita Siap
 
Menurut Hermus Indou di Manokwari, Kamis (25/8), selain bibit pisang unggulan jenis barangan merah, Pemkab Manokwari juga menyiapkan pula bibit genemon (melinjo).
 
"Hari ini kami memberikan sekitar 600 bibit pisang dan beberapa bibit melinjo untuk petani di dua kampung, yakni Ayambori dan Ayapiri di Distrik Manokwari Timur, karena kedua kampung ini memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan dekat dengan perkotaan," katanya.

Ia mengharapkan masyarakat bisa membudidayakan lebih lanjut bibit pisang dan melinjo yang sudah diberikan.

Pihaknya juga telah menyiapkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang siap membantu masyarakat mengembangkan pertanian.
 
Pemberian bibit pisang dan melinjo itu, katanya, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Kesejahteraan petani bagi Pemkab Manokwari dapat meluas kepada kesejahteraan masyarakat.
 
Produksi komoditas pertanian diharap dapat terus tersedia sehingga kehidupan perekonomian Manokwari bisa bertumbuh dengan baik.
 
"Kita juga berharap nanti pendapatan per kapita masyarakat dua kampung ini juga meningkat karena memiliki komoditas yang bisa dipasarkan dan peroleh penghasilan dari situ," katanya.


 
Dengan pemberian bibit pisang dan melinjo dinilai dapat menjadi stok pangan saat situasi dunia yang tidak menentu akibat konflik Rusia-Ukraina dan mengingat kebijakan setiap negara yang kini tidak banyak melakukan ekspor bahan makanan pokok.

Menurut dia hampir semua daerah di Indonesia kini sedang giat melakukan kegiatan ketahanan pangan dan mengurangi suplai produk pertanian ke daerah lain.
 
"Maka itu kita siapkan juga kegiatan ini sebagai langkah untuk tidak selalu bergantung pada beras. Karena kita berharap komoditas lokal juga bisa dikembangkan dan masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada beras dengan menggantinya dengan pisang," kata Hermus Indou.
 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari pada tahun 2022 ini menyiapkan sekitar 6.000 bibit unggulan pisang barangan merah dimana 5.400 diantaranya dikembangkan di Distrik Sidey dan 600 diantaranya di Distrik Manokwari Timur.

Baca Sekjen Hasto: Penyelenggara Pemilu Harus Obyektif
 
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari Kukuh Saptoyudo menyatakan pemberian bibit itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran penyakit layu bakteri atau penyakit darah pisang.
 
Sejauh ini pisang barangan di Manokwari khususnya di Distrik Tanah Rubuh yang penanamannya dilakukan sejak 2021 sudah berkembang dengan baik. Pihaknya masih terus melakukan pemantauan perkembangan pisang yang pengadaannya menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus).

 

Kurator Fransiska S.

Quote