Malang, Gesuri.id – Suasana hangat terasa di sebuah aula sederhana di Kota Malang, Minggu (19/10/2025). Puluhan perempuan pelaku UMKM duduk penuh antusias, matanya tertuju pada sosok di depan ruangan. Ia adalah Andreas Eddy Susetyo, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, yang sore itu berbagi cerita hidup dan motivasi di hadapan mereka.
Andreas tidak berbicara sebagai politisi yang kaku, tetapi sebagai anak manusia yang pernah merasakan getirnya perjuangan hidup. Dengan suara bergetar, ia mengenang masa kecilnya di Malang tahun 1979 — masa ketika hidup begitu sederhana, bahkan serba terbatas.
“Saya bisa sampai di titik ini karena doa dan dukungan dari perempuan-perempuan hebat di hidup saya. Terutama ibu dan nenek saya,” ujarnya.
“Mereka adalah alasan mengapa saya berkomitmen untuk mendukung perempuan agar berdaya, khususnya di bidang ekonomi. Perempuan hebat, perempuan berdaya!”
Cerita Andreas membuat banyak hadirin terdiam. Ia menuturkan bagaimana sang ayah meninggal dunia ketika ia masih bersekolah di SMA Negeri 3 Malang. Sang ibu hanya menerima uang pensiun janda sebesar Rp35.000 per bulan. Rumah pun belum mereka miliki. Namun, dalam kesederhanaan itu, cinta dan keteguhan seorang ibu serta nenek menjadi sumber kekuatan luar biasa.
“Saya ingat, nenek saya datang ke BRI naik sepeda, menjaminkan slip gajinya hingga bisa dapat pinjaman uang Rp200 ribu, demi saya bisa kuliah di ITS. Dari situ nenek saya mengingatkan bahwa Tuhan tidak pernah tidur — Gusti ora sare,” kenang Andreas haru.
Tak jarang, sebelum berangkat sekolah, Andreas membantu ekonomi keluarga dengan menjual donat. “Kalau donatnya laku, saya senang sekali. Tapi kalau tidak, ya saya sedih. Dari situ saya belajar arti perjuangan dan pengorbanan,” tuturnya.
Pengalaman pahit itu justru membentuk semangatnya hari ini. Ia percaya, perempuan — terutama para ibu — memiliki kekuatan dahsyat dalam menggerakkan ekonomi keluarga. Karena itu, Andreas konsisten mendorong lahirnya Kelompok UMKM Perempuan Hebat, wadah pemberdayaan ekonomi perempuan di berbagai daerah.
“Kalau perempuan berdaya, keluarga akan kuat. Dan kalau keluarga kuat, bangsa ini akan maju,” ujarnya penuh keyakinan, disambut tepuk tangan para peserta.
Acara yang digelar sore itu bukan sekadar pertemuan, melainkan momen refleksi dan inspirasi. Dari kisah hidup Andreas, para perempuan UMKM di Malang belajar bahwa semangat, keberanian, dan kasih seorang ibu dapat mengubah keterbatasan menjadi kekuatan besar.