Ikuti Kami

Ansy & KLHK Upayakan Lahan Kritis Jadi Agrowisata

Kegiatan survei lokasi dilaksanakan di Desa Kadumbul, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. 

Ansy & KLHK Upayakan Lahan Kritis Jadi Agrowisata
Survei lokasi untuk program pemulihan dan perbaikan lahan kritis.

Sumba Timur, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR-RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mendapatkan kiriman foto-foto dari staf nya, Engge Kharismawati yang saat ini berada di Sumba Timur bersama tim tenaga ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan survei lokasi untuk program pemulihan dan perbaikan lahan kritis.

Kegiatan survei lokasi dilaksanakan di Desa Kadumbul, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. 

Turut hadir mendampingi dalam kegiatan survei Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumba Timur Budioro, Kepala Seksi Pencemaran DLH Kabupaten Sumba Timur  Yansen dan Ketua Kelompok Masyarakat Ai Mada,  Alfred Wadu.

Baca: Dukung Unika Santo Paulus, Ansy Datangkan Combine Harvester

"Program pemulihan dan perbaikan lahan kritis merupakan hasil perjuangan aspirasi dan kerjasama saya dengan Direktorat Jenderal Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) KLHK," ujar Ansy. 

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, survei lokasi kali ini dilakukan oleh tenaga ahli KLHK Daisy Radnawati dan Asisten Tenaga Ahli KLHK  Desy Fatmala yang berperan sebagai konsultan Detail Engineering Design (DED).

Survei bertujuan untuk mengukur lahan, mengecek tanah serta air sebagai sampel data dalam membuat rancangan DED. 

"Sampel data ini menjadi dasar bagi tim tenaga ahli KLHK dalam menentukan rancangan pemulihan dan perbaikan lahan kritis di Desa Kadumbul," ujar Ansy. 

Selain survei, tim tenaga ahli KLHK juga melaksanakan Focused Group Discussion (FGD) dengan Kelompok Masyarakat Ai Mada yang akan menerima dan mengelola bantuan pemulihan lahan kritis. 

Kegiatan FGD dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu.

"Dalam FGD, tim tenaga ahli KLHK memaparkan desain yang akan dibuat untuk pemulihan dan perbaikan lahan kritis di Desa Kadumbul," ujar Ansy. 

"FGD juga bermanfaat bagi tim tenaga ahli KLHK untuk mendengarkan masukan dari Kelompok Masyarakat Ai Mada terkait jenis tanaman apa yang nanti sebaiknya ditanam di lokasi lahan kritis tersebut," tambahnya. 

Baca: Hasto: PDI Perjuangan Berkomitmen Teguh Lestarikan Alam

Ansy melanjutkan, hasil survei dan FGD tersebut menyepakati pemanfaatan lahan kritis direncanakan akan berbentuk agrowisata. 

Dia memaparkan, agrowisata merupakan salah satu alternatif yang potensial karena menggabungkan aktivitas pertanian, kehutanan, lingkungan hidup dan wisata, berupa tanaman buah-buahan, pengolahan hasil pertanian dan atraksi budaya lokal.

Ansy berharap, melalui konsep agrowisata ini lahan yang awalnya kritis bisa dimanfaatkan menjadi lahan produktif serta kelak dapat menawarkan konsep wisata dan edukasi. 

"Saat ini tren agrowisata tengah digandrungi wisatawan dan diharapkan pemulihan lahan kritis ini dapat menjadi role model (contoh) pemulihan lahan kritis menjadi agrowisata berbasis pertanian dan budaya," pungkasnya.

Quote