Ikuti Kami

Banteng Kabupaten Blitar Dirikan Dapur Umum

Hingga mendatangi pelosok-pelosok desa terdampak yang jarang tersentuh bantuan.

Banteng Kabupaten Blitar Dirikan Dapur Umum
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar dirikan dapur umum untuk korban banjir.

Blitar, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar mendirikan dapur umum bagi korban banjir, hingga mendatangi pelosok-pelosok desa terdampak yang jarang tersentuh bantuan.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto mengungkapkan, bahwa sejak terjadinya banjir, Senin (17/10) sudah membuka dapur umum di kantor DPC, di Kecamatan Kanigoro. Lantas saat itu membuka kembali dapur umum wilayah Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan, guna mendekatkan dengan masyarakat yang terdampak di wilayah tersebut.

Pada pembukaan dapur umum baru di wilayah Sutojayan tersebut terlihat mulai dari jajaran fraksi, pengurus DPC, dan pengurus PAC sekitar, bahkan saat itu Ketua DPP PDI Perjuangan Sri Rahayu bersama-sama memasak dan mengemas makanan dalam kotak nasi. Lalu berangkat bersama membagikan makanan yang sudah masak pada warga yang membutuhkan.

“Kemarin waktu banjir di wilayah Kecamatan Sutojayan, yang paling dalam banjirnya di wilayah Desa Bacem. Maka dari itu, kita membuka dapur umum baru di wilayah Kecamatan Sutojayan ini supaya kita lebih dekat menjangkau. Walaupun banjir sudah surut dan yang mengungsi sudah pulang ke rumah untuk bersih-bersih, mereka masih sulit menyediakan makanan dan air bersih sehingga kita turun membantu meringankan beban warga terdampak,” jelas Suwito.

Baca: Edy Paparkan Kunci Sukses Penurunan Prevelansi Stunting

Suwito menambahkan bahwa dapur umum sekaligus posko tanggap bencana banjir bakal terus terbuka selama ada warga masyarakat terdampak yang membutuhkan.

“Selama itu pula kita terus bergotong-royong membantu warga melalui posko PDI Perjuangan. Nilai kegotongroyongan ini yang terus kita pupuk di tengah masyarakat, meski dihadapkan masalah berat seperti bencana alam pun menjadi ringan jika kita bekerja bersama, bahu membahu dan gotong royong,” tandas pria yang juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Blitar tersebut.

Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Sri Rahayu, memberi apresiasi usaha dikerjakan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar. Sebab sudah instruksi dari DPP, ketika ada bencana Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan di daerah untuk turun ke bawah mendirikan posko-posko.

Ketua DPP PDI Perjuangan Sri Rahayu bersama kader membagikan bantuan di Ponpes As Salafiyah Sirojuth Tholibiin Bacem-Sutojayan yang terdampak banjir.
“Kita diperintahkan untuk turun lapangan untuk membantu para korban yang ada dari bencana alam. Dan tadi saya lihat teman-teman lagi masak di dapur umum lalu setelahnya diantar ke korban sekitar 500 kotak nasi dikirimkan selama 3 kali sehari, masing-masing 500 kotak nasi tentunya membantu masyarakat saat ini,” ujar Sri Rahayu.

Sri Rahayu pun mengharapkan posko dan dapur umum ini melengkapi logistik dan keperluan untuk terus buka beberapa hari kedepan. Menurutnya pasca bencana banjir ini ada sejumlah dampak yang akan muncul menyertai. Baik itu masalah kesehatan hingga kebutuhan sosial lain.

“Kalau saat ini mungkin makanan jadi yang dibutuhkan. Besok kan rumah-rumah mereka sudah bersih dari lumpur, mereka mulai memasak sesuai keinginan, maka sembako mentah lah yang dibutuhkan. Belum lagi pasca banjir biasanya muncul penyakit kulit dan sejenisnya maka posko perlu siap bahan seperti minyak kayu putih dan obat-obatan,” urainya.

Baca: Atasi Kemiskinan, Pemkab Boyolali Konsentrasi Benahi Data

Setelah makanan jadi siap, para kader banteng dipimpin langsung Sri Rahayu menyusuri pelosok-pelosok terpencil yang terdampak banjir di seperti masyarakat di Dusun Suko, Desa Bacem. Di situ ada sebuah Pondok Pesantren As Salafiyah Sirojuth Tholibiin juga terdampak banjir didatangi rombongan ini untuk dibantu.

“Kita ajak masyarakat juga waspada jika sekiranya ada tanda-tanda akan banjir diharapkan segera mengungsi memprioritaskan keselamatan. Disamping kita mendorong pemerintah mulai Perhutani bagaimana mengatasi hutan yang gundul dan ditanami bukan tanaman keras seperti tebu. Juga masalah pendangkalan sungai yang perlu dinormalisasi untuk nanti kita komunikasikan dengan balai besar wilayah sungai,” tutur legislator yang duduk di DPR RI Komisi V tersebut.

Bantuan para kader PDI Perjuangan itu pun mendapat sambutan baik. Salah satunya dari pengurus Pondok Pesantren As Salafiyah Sirojuth Tholibiin, Riadi mengatakan bahwa bantuan saat itu tetap guna pasca terjadi banjir.

“Bantuan ini sangat membantu. Karena waktu banjir tinggi yang datang tiba-tiba kemarin dapur kami terendam semua beserta kompor-kompornya hingga saat itu sulit memasak,” katanya.

Quote