Jakarta, Gesuri.id – DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Aceh merespon cepat dan terukur dalam membantu masyarakat terdampak banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah.
Sejak hari pertama bencana, para relawan BMI telah diterjunkan untuk melakukan evakuasi warga, pengiriman logistik darurat, hingga membuka akses menuju desa-desa yang sebelumnya terisolir.
Ketua DPD BMI Aceh, Faiza Rachmatullah, mengatakan tim relawan langsung diaktifkan begitu laporan mengenai wilayah yang terputus akses dan belum mendapatkan bantuan diterima.
Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing Elektabilitas
“Relawan muda BMI turun sejak hari pertama. Hari ini kami mendampingi Bu Risma dan Baguna untuk memastikan bantuan benar-benar menjangkau desa yang sudah lima hari terisolir,” ujar Faiza, Rabu
Dalam kegiatan tersebut, BMI Aceh turut serta mendampingi Ketua Baguna DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, yang melakukan peninjauan langsung ke permukiman warga, posko pengungsian, serta infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat banjir.
Kehadiran Risma turut didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh yang juga Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaluddin Idham.
BMI Aceh berperan penting dalam pendistribusian logistik kemanusiaan yang meliputi bahan pangan, pakaian layak pakai, hingga suplai air bersih untuk wilayah yang selama lima hari pascabencana belum tersentuh bantuan.
Selain itu, para relawan juga memperkuat koordinasi dengan Baguna dalam pendirian dapur umum serta posko tanggap darurat di sejumlah titik prioritas.
Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan
Faiza memastikan BMI Aceh akan tetap berada di lapangan selama masa darurat dan selama kebutuhan dasar masyarakat belum terpenuhi.
“Prioritas kami adalah memastikan seluruh korban mendapat bantuan tanpa terkecuali. BMI akan terus bekerja bersama Baguna sampai kondisi dan akses masyarakat kembali pulih,” tegasnya.
Gerak cepat BMI Aceh bersama Baguna dan unsur partai lainnya menjadi bukti konsistensi PDI Perjuangan dalam hadir untuk masyarakat pada masa-masa paling sulit, terutama ketika akses terbatas dan bantuan sulit menjangkau wilayah terdampak.

















































































