Pangandaran, Gesuri.id - Penghadangan sopir penjemput wisatawan oleh orang tidak dikenal di Stasiun Banjar, Jawa Barat, dikecam oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Menurut Jeje, hal itu merupakan tindakan premanisme.
Baca: Di Pojok Baca, Bupati Pangandaran Janjikan Sepeda
"Saya kira ini pola premanisme. Pola-pola itu menghambat, merugikan semua pihak," kata Jeje di Pangandaran, Senin (21/1).
Jeje mengatakan, saat ini merupakan era dimana semua pihak pelaku usaha wisata memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, termasuk tamu hotel. Pihak hotel, kata Jeje, sudah memberikan pelayanan sangat baik dengan menjemput tamunya di Stasiun Banjar.
"Dan penghadangan itu merugikan orang yang mau memberikan pelayanan terbaik," ujarnya.
Atas adanya penghadangan itu, Jeje mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Banjar terkait hal ini. Selain itu, dia juga akan membahasnya dengan Polres Banjar.
"Saya akan berkoordinasi, mengapa bisa terjadi seperti itu (penghadangan)," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Terkait keberadaan bus wisata yang menjemput wisatawan yang akan ke Pangandaran, Jeje mengatakan, pihaknya akan mencoba mencari tahu berapa jumlah penumpang Kereta Api Pangandaran yang akan melanjutkan perjalanan ke Pangandaran. Karena menurut dia, bisa saja penumpang kereta tersebut hanya sampai Kota Banjar.
"Kami akan coba cari tahu, berapa penumpang yang langsung ke Pangandaran, dari kereta itu. Apa mereka sampai ke Pangandaran atau hanya sampai Banjar. Akan kami lihat," ujar dia.
Baca: Trio Kader PDI Perjuangan Ini Patahkan Klaim Titiek
Seperti diketahui, sepelumnya sopir Hotel Sun In Pangandaran yang akan menjemput wisatawan yang hendak liburan di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat,dihadang orang tidak dikenal di Stasiun Kota Banjar. Peristiwa ini terjadi saat sang sopir akan menjemput wisatawan yang baru turun dari Kereta Api Pangandaran di Stasiun Kota Banjar.
Peristiwa tersebut disampaikan akun Facebook Hotel Sun In Pangandaran, Jumat (18/1) lalu. Dalam postingannya disebutkan bahwa pengelola hotel terkendala dengan orang tak dikenal di Stasiun Kota Banjar saat akan jemput tamu hotel. Mereka tidak memperbolehkan sopir hotel menjemput wisatawan di stasiun. Orang tak dikenal itu beralasan, tamu yang turun di Stasiun Banjar adalah jatah penumpang mereka.