Ikuti Kami

Fraksi PDI Perjuangan Siap Perjuangkan Nasib Musisi Jakarta

KSMJ merasa kebijakan Pemerintah menutup tempat hiburan tidak berpihak terhadap para musisi.

Fraksi PDI Perjuangan Siap Perjuangkan Nasib Musisi Jakarta
Audiensi Kelompok Suara Musisi Jakarta (KSMJ) dengan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta.

Jakarta, Gesuri.id - Para musisi kafe atau klab malam yang tergabung dalam Kelompok Suara Musisi Jakarta (KSMJ) menilai kebijakan pemerintah dengan menerapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) sangat mengancam perekonomian mereka yang sehari-hari menjual jasa seni diberbagai tempat hiburan di Jakarta. 

KSMJ merasa kebijakan Pemerintah menutup tempat hiburan tidak berpihak terhadap para musisi KSMJ, sehingga mengadu nasib mereka ke Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih No. 18, Jakarta Pusat, baru-baru ini. 

Kedatangan KSMJ disambut  Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, yakni Dwi Rio Sambodo, Pandapotan Sinaga, Wa Ode Herlina, Manuara Siahaan, Steven Setiabudi Musa, dan Ong Yeni. 

Baca: Anies Belum Mampu Kendalikan Penularan COVID-19

Rangga Fatahandi, yang juga vokalis Seven Chord Band mengakui kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19 dengan menerapkan PSBB sangat diskriminatif  dan mengancam mata pencarian dirinya, dan para musisi lainnya.  

Rangga menegaskan, dirinya menggantungkan hidup dari seni sebagai vokalis yang bernyanyi dari tempat hiburan satu ke tempat hiburan lannya. Diakui Rangga sejak 2008 dia bergelut ngamen dari kafe ke kafe, atau dari tempat hiburan satu ke tempat hiburan lainnya. 

“Adil dong buat buat kami. Kok, keadilan tidak ada. Kalau penyakit mah datangnya bisa dari mana saja, dan kapan saja. Sayangnya keadilan itu pilih kasih,”ujar Rangga yang telah meluncurkan dua album. 

Dia mengatakan, para KSMJ berencana mau mengadu ke Kantor Staf Presiden (KSP). Namun,  Rangga bersama kawan-kawan musisi lainnya mengurungkan niat melapor persoalan PSBB tersebut.

“Tidak elit kalau tidak melaporkan ke tingkat lokal, dalam hal ini DPRD.  Selain itu kami siap menjalankan protokol kesehatan , kan opininya begitu,”tambah pelantun Cinta Palsu itu. 

Hal yang sama juga dialami anggota KSMJ lainnya Richard Simatupang. Dirinya sejak 2007 dari Medan merantau ke Jakarta main musik dari tempat hiburan satu ke tempat hiburan lainnya.

Baca: PDI Perjuangan DKI Jakarta Serahkan APD ke RS Islam

Richard mengakui, pandemi covid-19 membuat dirinya tidak bisa ngamen  di tempat hiburan yang biasa dia bekerja.  Untuk menghidupi istri dan dua anaknya terpaksa dirinya mengamen di perempatan lampu merah. 

Menanggapi hal itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo akan mendukung para musisi KSMJ dengan melayangkan  surat  Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar memberikan ruang bagi para musisi bekerja dan berkesenian. 

“Tuntutan hidup tidak bisa diabaikan. Harus ada solusi bagi mereka pencinta seni untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,”ujar Rio.

Quote