Ikuti Kami

Gandeng Buleleng, Banyuwangi Genjot Pariwisata dan Pertanian

Bupati Anas mengaku kolaborasi positif ini akan menjadi spirit yang baru bagi Banyuwangi.

Gandeng Buleleng, Banyuwangi Genjot Pariwisata dan Pertanian
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana.

Banyuwangi, Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat kolaborasi dengan daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan pariwisata dan pertaniannya. Kali ini, bersama Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Banyuwangi akan mengenjot sektor yang menaungi hajat hidup orang banyak tersebut  

Untuk kepentingan tersebut, Bupati Buleleng I Putu Agus Suradnyana mengunjungi Banyuwangi yang disambut oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (3/9).

Baca: Pengembang Hotel Akan Jajaki Pembukaan Resor di Banyuwangi

Putu mengatakan, kunjungannya ini untuk mengongkritkan beragam kolaborasi yang bakal dijalankan bersama Banyuwangi.

“Kami sudah pernah berdiskusi dengan Bupati Banyuwangi, Pak Azwar Anas. Hari ini kami ingin memformalkan sekaligus mengonkritkan kerjasama yang akan kita kembangkan, khususnya bidang pariwisata dan pertanian. Saya merasa satu pandangan dengan Bupati Anas di mana dua sektor ini bila dikembangkan bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga kami,” kata Putu.

Dikatakan Putu, mengembangkan pariwisata Buleleng yang termasuk wilayah Bali Barat dengan menggandeng Banyuwangi adalah pilihan yang tepat. Mengingat aksesibilitas menuju Buleleng dari Banyuwangi lebih mudah dijangkau.

“Bandara Banyuwangi sekarang sudah berkembang, akan memudahkan wisatawan yang menuju Buleleng karena waktu tempuhnya lebih pendek. Sementara wisatawan yang dari Denpasar masih butuh 2,5 jam lagi menuju Singaraja. Kami pun akan menggiatkan transportasi laut, seperti kapal cepat rute Banyuwangi-Buleleng dengan waktu yang lebih terjadwal. Masalah aksesibilitas ini akan segera kita bahas sesegara mungkin untuk mempercepat menarik jumlah wisatawan,” jelas Putu.

Dia optimistis, kerja sama pariwisata ini akan saling melengkapi dan menguntungkan pariwisata kedua daerah. Menurutnya, meski sama-sama memiliki potensi laut dan gunung, karakter kedua tempat tersebut sangatlah berbeda, justru akan saling melengkapi.   

“Banyuwangi punya laut selatan dengan spot selancar yang menawan. Kami juga punya laut utara dengan karang dan spot diving yang indah. Kita juga atraksi budaya yang masuk dalam kalender festival, yang tentunya akan melengkapi jadwal Banyuwangi Festival. Paket-paket wisata akan kita garap bareng. Misalnya kalau mereka berlibur empat hari, bisa dua hari di Banyuwangi, dua hari sisanya ke Buleleng,” imbuhnya.

Selain pariwisata, Putu juga tertarik pada pertanian Banyuwangi yang dinilainya sudah cukup maju. “Kami juga ingin bekerja sama di bidang pertanian pula, misalnya pengolahan kopi,” kata dia.

Menurutnya, Buleleng memiliki tanaman hortikultura, utamanya buah-buahan, yang cukup kompetitif. Namun, belum ditangani secara maksimal. “Untuk memaksimalkan produk hortikultura kami, mungkin nanti kerja samanya untuk membuka peluang pasar dan penanganan pasca panen. Selain itu, kita juga belajar bagaimana Banyuwangi mengembangkan padi organik dan bibit unggul lainnya,” ungkapnya.

“Saya yakin, pengembangan promosi kedua daerah yang saling bertetangga akan mendatangkan lebih banyak jumlah wisatawan. Kolaborasi ini baik bagi daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Anas mengaku kolaborasi positif ini akan menjadi spirit yang baru bagi Banyuwangi.

“Sekarang bukan zamannya lagi daerah bersaing. Daerah harus berkolaborasi supaya lebih hebat,” kata Anas.

Kedatangan Putu ini, selain untuk kerja sama pariwisata dan pertanian, juga ingin belajar terkait tata kelola pemerintahan, khususnya masalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

“Hingga tahun ini, nilai SAKIP kami baru dapat BB, sementara Banyuwangi sudah A. Kami ingin belajar bagaimana meningkatkan akuntabilitas pemerintahan pula. Banyuwangi juga punya Mal Pelayanan Publik, mal pertama di Indonesia yang dibangun kabupaten yang mengintegrasikan 172 perijinan,” kata Putu.  

Kerja sama dengan Buleleng ini, kata Anas, pastinya akan membawa manfaat yang besar bagi Banyuwangi. Apalagi Bali lebih dulu maju dibandingkan Banyuwangi.

Baca: Bersama Sriwijaya Air, Banyuwangi Bidik Wisatawan Tiongkok

“Karena dekat dengan Bali yang merupakan pusat pariwisata Indonesia inilah, salah satunya yang membuat kami harus melompat mengejar ketertinggalan. Kalau kami merangkak, tertinggalnya pasti jauh. Bali menjadi salah satu acuan utama kami dalam mengembangkan pariwisata, sehingga kerja sama dengan Bali pasti akan banyak hal baru untuk pengembangan pariwisata Banyuwangi,” jelas Anas.

Quote