Ikuti Kami

Ganjar Banggakan Industri Rambut Palsu Purbalingga

Industri rambut palsu rumahan yang tersebar di Desa Karangbanjar tersebut mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal.

Ganjar Banggakan Industri Rambut Palsu Purbalingga
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di sela tinjauan stand pameran UMKM Musrenbangwil se-Eks Karesidenan Banyumas, di Alun-alun Purbalingga, Selasa (12/3).

Purbalingga, Gesuri.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membanggakan model rambut palsu hasil produksi UMKM Purbalingga yang selalu mengikuti trend dan mendunia.

“Ini adalah produk kebanggaan dari Purbalingga. Ternyata wig-wig ini diekspor dan merupakan produk yang luar biasa bahkan ini juga home industry,” ujar Ganjar di sela tinjauan stand pameran UMKM Musrenbangwil se-Eks Karesidenan Banyumas, di Alun-alun Purbalingga, Selasa (12/3).

Baca: Ganjar Minta Warga Banyumas Gunakan BRT

Ganjar semakin bangga dengan rambut palsu produk warga Purbalingga. Pasalnya selain pemasarannya telah merambah berbagai negara di penjuru dunia, ratusan industri rumahan yang tersebar di Desa Karangbanjar itu mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu berharap, dengan pembangunan Bandara Jenderal Besar Jenderal Soedirman semakin meningkatkan berbagai industri dan UMKM di Purbalingga dan sekitarnya. Termasuk beragam produk ekspor asal Purbalingga, Banyumas, dan daerah sekitarnya. Seperti industri rambut palsu, bulu mata, knalpot, gula semut, kopi, kuliner, serta lainnya.

“Mudah-mudahan begitu bandara selesai, ada banyak orang datang ke sini dan ekspor semakin meningkat,” harap Ganjar.

Salah satu perajin rambut palsu Riyanto, menyebutkan, usaha rambut palsu yang didapat dari orang tuanya itu semakin hari kian berkembang. Pemasaran rambut sanggul yang diproduksi tidak hanya merambah daerah sekitar seperti Jakarta dan Surabaya, serta luar pulau, juga menembus negara tetangga Suriname.

“Pemasaran alhamdulillah semakin meluas dengan penjualan sekitar 200-300 konde per bulan. Harganya terjangkau, paling murah Rp15 ribu dan paling mahal Rp30 ribu per konde,” katanya.

Baca: Pemprov Jateng Segera Bangun Jembatan Kedung Legok

Peraih rekor Muri 2003 sebagai pemrakarsa pembuatan sanggul terbesar dengan diameter 2,8 meter dan panjang 3 meter itu, menjelaskan industri rambut palsu di Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga yang ada sejak tahun 1952, kini telah meningkat menjadi sekitar 1.500 usaha rumahan rambut palsu baik sanggul maupun wig.

Produksi rambut palsu warga Karangbanjar, kata Riyanto, selama ini terkendala oleh pasokan bahan baku yang terbatas. Bahan baku beragam rambut palsu terdiri dari dua jenis, yaitu rambut asli seharga Rp900 ribu per kilogram, dan bahan baku sintesis. Bahan sintesis baru seharga Rp60 ribu per kilogram sedangkan sintesis limbah Rp30 ribu per kilogram. 

Quote