Ikuti Kami

Inspirasi Ramadan, Ulama Harus Mengayomi & Mengasihi Umat

Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan seorang ulama harus dapat mengayomi dan mengasihi umat. 

Inspirasi Ramadan, Ulama Harus Mengayomi & Mengasihi Umat
Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, dalam serial “Inspirasi Ramadhan” berjudul Hakikat Ulama dan Keulamaan di akun Youtube BKN PDI Perjuangan yang dipandu oleh host Mabda Dzikara, Sabtu (9/4).

Jakarta, Gesuri.id - BKN PDI Perjuangan dalam Inspirasi Ramadan, Sabtu (9/4), menghadirkan Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang menjelaskan seorang ulama harus dapat mengayomi dan mengasihi umat. 

Baca: Jokowi 3 Periode? Ada yang Lempar Batu Sembunyi Tangan

Seorang ulama harus mampu meneduhkan umat dan memberikan konektivitas rohani dengan umatnya, bukan jusrtu mengedepankan kepentingan duniawi. Ulama tidak seharusnya menggunakan ayat al quran untuk berceramah dengan keras sehingga menimbulkan banyak kontroversi di masyarakat.

Demikian disampaikan KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, dalam serial “Inspirasi Ramadhan” berjudul Hakikat Ulama dan Keulamaan di akun Youtube BKN PDI Perjuangan yang dipandu oleh host Mabda Dzikara.

“Dalam Bahasa Arab Ta'rif Ulama yaitu sekelompok  cendekiawan agama yang menekuni ilmu syariat untuk memberikan bimbingan kepada umat dalam menjalani kehidupan,” papar Gus Yahya dalam tayangan video Inspirasi Ramadan BKN PDI Perjuangan.

Gus Yahya juga menjelaskan bahwa terdapat nilai dasar dalam hakikat keulamaan itu sendiri, Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa salah satu nilai dasar dalam hakikat keulamaan adalah ilmu syariat yang mampu menambah rasa takut kita kepada Allah S.W.T yang membawa kita kepada ketaatan dan ketaqwaan. Selain itu, ulama yang sesungguhnya adalah mereka yang memiliki motivasi hanya untuk mencari ridho dari Allah S.W.T semata, bukan untuk harta maupun tahta.

“Terminologi ulama itu luas, namun dalam kacamata yang spesifik ulama juga harus dapat mengayomi dan mengasihi umat, bukan hanya kumpulan kognitif saja tetapi mempunyai koneksifitas rohani agar membawa umat dalam kemaslahatan” tambah Gus Yahya.

Selanjutnya, Gus Yahya menjelaskan bahwa ulama memang identik dengan peran seorang guru yang menjadi acuan dan pedoman bagi muridnya. Oleh karena itu, sudah kewajiban kita untuk mencari guru yang tepat. Dalam hal konteks agama Islam, kita seharusnya mencari guru atau ulama yang mempunyai kualitas rohani yang dapat menyambungkan kita kepada hakikat agama kita hingga menjadikan kita mempunya hati yang teduh dan tidak juga memelihara kebencian.

“Dalam mencari guru atau ulama selain memperhatikan aspek kognitifnya perlu juga memperhatikan aspek rohaninya hingga tercapai interkoneksitas kita kepada keimanan kita, selain itu carilah guru yang mempunyai sanad keilmuan kepada Rasulullah agar kita dapat belajar dengan jelas” paparnya mengenai sanad keilmuan para ulama.

Gus Yahya kemudian menjelaskan bahwa Umar bin Khatab pernah menjelaskan mengenai ulama yang sesungguhnya ialah yang selalu mengingatkan kita kepada ridho Allah dan hari akhir, sehingga sudah seharusnya ulama bukan mereka yang mencari kenikmatan duniawi saja. 

Lebih lanjut Gus Yahya menjelaskan mengenai Ri’ayatul ummah sebagai salah satu contohnya mengenai keterlibatan para ulama di dunia politik. Ia menuturkan bahwa salah satu tujuan para ulama dalam dunia politik adalah untuk menjamin kemaslahatan para umatnya namun hal tersebut juga harus dibarengi dengan sikap untuk mencari ridho Allah S.W.T semata bukan untuk mengejar hal-hal yang bersifat duniawi. Itulah hakikat sesungguhnya keulamaan. 

Baca Gus Muwafiq: Ribut Tumpengan & Sedekah Bumi, Orang Tak Paham

“Kalo ingin melihat ulama yang sesungguhnya maka lihatlah Rahmahnya, kasih sayangnya kepada umat,” pungkas Gus Yahya. 

Ulama adalah mereka yang memandang umat dengan kacamata kasih sayang, pewaris para nabi, maka hakikat keulamaan ialah mereka yang mampu meneduhkan umat, tempat kembali dalam kegelisahan serta dapat memberikan koneksifitas rohani dan juga mereka yang selalu memperjuangkan kesejahteraan umatnya.

Quote