Ikuti Kami

Izinkan KBM di Sekolah, Ganjar Ajukan Sejumlah Syarat

Ganjar telah meminta sekolah-sekolah yang ada di Jateng untuk melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka terlebih dulu.

Izinkan KBM di Sekolah, Ganjar Ajukan Sejumlah Syarat
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memberikan titik terang kapan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah akan dimulai.

Saat ini Ganjar telah meminta sekolah-sekolah yang ada di Jateng untuk melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka terlebih dulu sebelum diizinkan dibuka secara bertahap.

"Sekolah sudah saya suruh latihan. Nanti kalau sudah latihan dan siap dibuka, saya izinkan buka tapi bertahap 1-2 kelas dulu," kata Ganjar dalam webinar Pemimpin di Tengah Pandemi yang ditayangkan di akun Youtube Cokro TV, Minggu (21/6).

Baca: Ganjar Siap Gerakan Bangkit Pascapandemi Corona

Sementara bagi sekolah yang belum dapat melakukan kegiatan belajar tatap muka, kata Ganjar, dapat melanjutkan pembelajaran jarak jauh.

Ia menyatakan bakal menyiapkan anggaran kuota untuk mempermudah sekolah dan para siswa yang harus melanjutkan proses pembelajaran jarak jauh.

"Sekarang improvement, guru kreatif, siswa bisa. Tinggal problemnya kuota (internet). Sekarang kita siapkan. Jadi anggaran bukan hanya sekolah, kasih buku, beasiswa, tapi ke depan perlu kuota (internet) karena persiapan daring harus lebih baik lagi," jelasnya.

Selain itu, Ganjar menuturkan, Pemprov Jateng juga memberi keringanan dengan menggratiskan pembayaran SPP bagi sekolah-sekolah di Jateng hingga tingkat SMA/SMK. Namun untuk sekolah swasta, politikus PDI Perjuangan itu mengatakan masih menjajaki dengan model subsidi.

"Untuk sekolah yang tidak mampu sampaikan saja. Nanti dari dinas akan berhitung ada berapa orang tua yang kena sehingga tahu mereka masuk kategori apa. Saya sudah hitung karena prediksi kemiskinan bertambah, pengangguran bertambah," tutur Ganjar.

Baca: Ganjar Siap Laporkan Penyebar Hoaks Virus Corona

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem sebelumnya telah memutuskan membuka kembali kegiatan belajar secara tatap muka di wilayah yang berstatus zona hijau Covid-19. Tercatat hanya 6 persen dari total peserta didik yang berada di zona hijau covid-19.

Dari data Gugus Tugas Covid-19 per 7 Juni 2020 terdapat 92 wilayah yang termasuk zona hijau covid-19 dan semua berada di luar Pulau Jawa.

Quote