Ikuti Kami

Kariyasa Dukung Ekonomi Hijau & Pariwisata Berkelanjutan

Diprediksi mengawali penerapan ekonomi hijau akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Kariyasa Dukung Ekonomi Hijau & Pariwisata Berkelanjutan
Media Online Atnews bersinergi dengan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) menggelar Dialog Peta Ekonomi Hijau yang mengusung tema

Bali, Gesuri.id - Media Online Atnews bersinergi dengan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) menggelar Dialog Peta Ekonomi Hijau yang mengusung tema "Indonesia Maju 2045", Minggu (12/12).

Dialog tersebut untuk merumuskan dan mendukung Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali oleh Presiden Joko Widodo.

Baca: Usut Tuntas Direksi TransJakarta Nonton Tarian Perut !

Presiden pun telah mengingatkan agar pariwisata di Provinsi Bali harus bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism, yaitu pariwisata berbasis sosial, budaya, dan lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal Bali yang dapat membangun harmoni dan memuliakan alam.

Hadir sebagai narasumber, Anggota Komisi IX, yang sekaligus Anggota Baleg DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana, SP, mengungkapkan dalam realisasi konsep ekonomi hijau mempunyai tantangan cukup berat.

Oleh karena budaya nasional dan internasional masih menggunakan energi fosil dan energi lainnya yang masih kurang terbarukan.

Diprediksi mengawali penerapan ekonomi hijau akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tetapi ke depannya diyakini akan bisa tumbuh.

Namun Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan kebutuhan pendanaan untuk transisi menuju ekonomi hijau dan rendah karbon mencapai Rp 306 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah idealnya harus mengalokasikan 24% atau sebesar Rp 72,2 triliun.

Namun, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk transisi menuju ekonomi hijau hanya sekitar Rp 23,45 triliun hingga Rp 34,52 triliun. Artinya masih terdapat kekurangan pendanaan dari pemerintah sebesar 13%.

Maka dari itu, peran swasta sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal itu agar lebih cepat realisasi.

Bahkan pemerintah mendorong ekonomi hijau dengan mengatur pemungutan pajak karbon dalam Rancangan Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) maupun Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT).
Sejumlah program pemerintah juga memberikan subsidi terhadap pengembangan energi terbarukan menuju ekonomi hijau. 

Peraturan untuk mewadahi pemberian insentif agar menarik investasi terhadap EBT; serta investasi awal di sektor itu dibutuhkan Indonesia agar bisa bertransisi ke ekonomi yang ramah lingkungan.

Terutama untuk pemberian insentif agar menarik minat investor, anggaran negara dinilai berperan penting untuk melangsungkan transisi. 

Kariyasa pun memberikan apresiasi terhadap program Pemda Bali sudah mengarah pada ekonomi hijau baik program Go Green Bali Mandara Kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika maupun Nangun Sat Kerthi Loka Bali Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster. 

Ditegaskan, pemeliharaan lingkungan, khususnya pertanian agar menjadikan perhatian serius Pemda Bali karena sudah jelas diatur bagaimana menjaga kawasan hijau. 

Mengingat perkembangan pariwisata Bali justru menggerus budaya pertanian dan  mempersempit lahan pertanian.
Maka pihaknya akan tetap menyuarakan perkembangan Pariwisata Balu yang berkelanjutan, pertanian tetap dilindungi karena kebutuhan pangan dan pelestarian alam merupakan peran vital para petani. 

"Pariwisata bonus dan pertanian adalah pondasi," ujar Kariyasa.

Baca: Tiga Direksi Transjakarta Ini Harus Segera Dicopot

Dengan hal itu, optimis pariwisata Bali bisa berkelanjutan dengan konsep green tourism. Pondasi pendapat asli daerah (PAD) kembali lagi pada potensi masing-masing bukan mengandalkan sektor pariwisata yang begitu rentan akan isu kesehatan dan keamanan.

Untuk itu, momentum pandemi Covid-19 dapat menata kembali perekonomian Bali yang lebih berkelanjutan dengan varian alternatif lain.

Dalam dialog tersebut, hadir juga Ketua NCPI Bali Agus Maha Usada,  Ketua DPD PUTRI Bali I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha,  AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda SH MM MH dan Wakil Ketua I Bidang Akademik DR I Gede Putu Yasa serta Chief Executive Officer (CEO) PT Cau Chocolate Bali Kadek Surya Prasetya, Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar Prof Dr Ir Wayan Windia SU yang juga Ketua Dewan Redaksi Atnews, Ketua Umum Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K), Ketua Harian MPB Bagus Ngurah Rai yang juga Pemred Atnews, Direktur Utama Atnews I Wayan Artaya.

Quote