Ikuti Kami

PDI Perjuangan Dukung NU dan Muhammadiyah Terima Nobel 

Saat Bung Karno merancang naskah awal pembukaan UUD 1945, disitulah semangat ikut melaksanakan ketertiban dunia diperjuangkan. 

PDI Perjuangan Dukung NU dan Muhammadiyah Terima Nobel 
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat jumpa pers di Jalan HOS Cokroaminoto nomor 113, Menteng, Jakarta, Selasa (29/1). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap upaya yang dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) di dalam memperjuangkan NU dan Muhammadiyah untuk menerima Nobel Perdamaian. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun memaparkan alasan dukungannya tersebut. 

Baca: Jokowi Pesan Jaga Kerukunan di Harlah Muslimat NU ke-73

Menurut Hasto, ketika Bung Karno merancang naskah awal pembukaan UUD 1945, maka disitulah semangat ikut melaksanakan ketertiban dunia diperjuangkan. 

"Ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial adalah implementasi Pancasila. Inilah semangat membangun persaudaraan dunia dimana Pancasila hadir sebagai solusi atas jalan tatanan dunia baru tersebut," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Gesuri, Rabu (30/1). 

Dan dasar seluruh filsafat menjadikan kemerdekaan Indonesia untuk mewujudkan persaudaraan dunia itu tidak terlepas dari keteledanan dan kepeloporan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan NU. 

"Kedua organisasi ini menjadi pelopor dalam membangun sintesa yang sempurna antara Islam dan Pancasila; Pancasila dan Islam," ungkap Hasto.

Muhammadiyah, dengan semangat Islam berkemajuan untuk kemaslahatan umat, berdakwah melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan gerak ekonomi kerakyatan, menjadi contoh kemajuan peradaban Indonesia. Demikian halnya NU. Semangat hubbul wathan minal iman, dan tradisi Islam yang menyatu dengan tradisi kebudayaan masyarakat Indonesia, pendidikan pesantren yang unik dan khas nusantara, serta mekanisme untuk melakukan musyawarah terhadap berbagai persoalan mendasar bangsa sangatlah diakui kontribusi positifnya bagi peradaban nusantara. 

Semua itu merupakan wujud nyata dalam menjadikan Pancasila sebagai dasar, jiwa dan kepribadian bangsa.

"PDI Perjuangan percaya, dengan tradisi keIslaman yang membangun watak dan jati diri bangsa gotong royong, maka pemberian Nobel Perdamaian tersebut sangat relevan mengingat peran Muhammadiyah dan NU dalam mewujudkan Islam yang toleran (tasamuh), damai (salam) dan menjadi inspirasi bagi dunia," pungkas Hasto.

Baca: Basarah Apresiasi NU & Muhammadiyah Komitmen Jaga Pancasila

Seperti diketahui, UGM akan mengusulkan dua organisasi Islam di Indonesia,NU dan Muhammadiyah sebagai kandidat penerima penghargaan nobel perdamaian. Rektor UGM, Panut Mulyono, mengatakan baik NU maupun Muhammadiyah merupakan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki andil luar biasa dalam merawat perdamaian antar umat beragama dan membangun demokrasi di Indonesia serta dunia.

Quote