Ikuti Kami

Pemkot Depok Ditantang Cari Solusi Tekan Angka Putus Sekolah

Pernyataan HTA ini menyusul pelarangan pengamen ondel-ondel oleh Pemkot Depok.

Pemkot Depok Ditantang Cari Solusi Tekan Angka Putus Sekolah
Politikus PDI Perjuangan Hendrik Tangke Allo (HTA).

Depok, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Hendrik Tangke Allo (HTA) meminta Pemerintah Kota Depok menyarikan solusi efektif terkait kebijakan pelarangan pengamen ondel-ondel.

Menurut Hendrik pelarangan pengamen ondel-ondel tak dibarengi solusi nyata. Pasalnya fenomena tersebut diduga karena permasalahan ekonomi.

Baca: Pilkada Depok, HTA Imbau ASN Harus Netral

“Pasti ada penyebabnya, terutama dari faktor ekonomi. Mereka jadi tidak sekolah dan harus memenuhi kebutuhan dengan cara seperti itu," kata HTA di Depok, Minggu (8/9).
 
Hendrik mengakui angka putus sekolah di Kota Depok cukup tinggi. Namun hanya melarang pengamen berkeliaran tak menyelesaikan persoalan.
 
"Intinya penindakan saja tidak cukup harus ada solusi. Mudah-mudahan bukan pencitraan jelang pilkada saja," pungkasnya.

Bahkan HTA menilai kebijakan pelarangan tersebut kenapa baru diputuskan sekarang.

"(Pengamen ondel-ondel) sudah sering kita lihat kenapa baru sekarang dipersoalkan? Kalau dasarnya karena pelibatan anak ya bagus tapi harus dipertimbangkan dengan serius.” Papar HTA.
 
Pemerintah Kota Depok sebelumnya melarang pengamen ondel-ondel beroperasi di wilayahanya. Terutama bagi pengamen anak.

Baca: Pemkot Depok Gagal Tangani Persoalan Anak
 
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan pertimbangan pelarangan tersebut antara lain, mempekerjaan anak di bawah umur dan menganggu tata tertib lalu lintas.
 
"Dasarnya kita tidak boleh mempekerjakan anak, kalau yang kerja (ngamen) usia dewasa, terkoordinasi, terstruktur dengan baik tentu bisa saja menyelesaikan persoalan," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Somad.

Quote