Ikuti Kami

Putra Ingatkan Komitmen dan Konsistensi dalam Memperkukuh Rasa Kemanusiaan

Putra; Ingatlah bahwa memperkuat rasa kemanusiaan memerlukan komitmen dan konsistensi.

Putra Ingatkan Komitmen dan Konsistensi dalam Memperkukuh Rasa Kemanusiaan
Anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada konstituennya di Posko Kerja Putra Nababan, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (5/8). (gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan hakikatnya manusia sebagai makhluk sosial memiliki rasa kemanusiaan yang merupakan sikap universal untuk mempertahankan martabat manusia, untuk itu dalam memupuk dan memperkuat rasa kemanusiaan di kehidupan bermasyarakat khususnya masyarakat majemuk dan multikultural seperti Indonesia, diperlukan komitmen dan konsistensi. 

Baca; Putra: Sikap Hidup 'Tepo Seliro' Tangkal Intoleransi di Tengah Arus Digital

Lebih lanjut Putra menegaskan, memperkuat rasa kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat adalah hal yang sangat penting demi menciptakan lingkungan yang lebih baik dalam hubungannya dengan sesama manusia dengan sikap yang lebih empatik dan peduli. 

"Ingatlah bahwa memperkuat rasa kemanusiaan memerlukan komitmen dan konsistensi. Dengan menerapkan rasa kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita dapat berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih peduli terhadap sesama manusia," ungkap Putra dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada konstituennya di Posko Kerja Putra Nababan, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (5/8).

Putra mencontohkan dalam prakteknyaknya, menerapkan rasa kemanusiaan tanpa memandang latar belakang seseorang adalah suatu tindakan yang sangat mulia dan mendasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan, empati, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

"Menolong tanpa harus bertanya tentang agamanya apa, sukunya apa, hal itu merupakan tindakan yang menghormati dan mendasarkan pada prinsip kesetaraan serta rasa kemanusiaan. Saat kita membantu seseorang, seharusnya tidak perlu menanyakan agama atau latar belakang mereka. Tindakan baik ini didasarkan pada nilai-nilai universal seperti empati, welas asih, dan toleransi," terang mantan pemred berita TV nasional itu.

Putra juga mengingatkan saat membantu sesama manusia, perbedaan agama bukan hambatan, sebab hal itu juga mencerminkan prinsip-prinsip dasar dalam banyak agama dan etika, yang mengajarkan tentang cinta kasih, perdamaian, dan saling peduli.

Baca: Putra: Toleransi dalam Multikulturalisme Indonesia Sebuah Keniscayaan

"Dengan mempraktekkan tindakan saling membantu dan menghormati satu sama lain tanpa harus memandang agama, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berdasarkan pada hubungan antarmanusia yang lebih positif," tandasnya.

Quote