Ikuti Kami

Putra Nababan: Jokowi Berwatak Milenial  

Presiden Jokowi dikenal dekat bahkan digandrungi kaum milenialis karena wataknya yang progresif revolusioner. 

Putra Nababan: Jokowi Berwatak Milenial  
Pendiri idtalent.id yang juga Politisi Milenial PDI Perjuangan, Calon Anggota Legislatif DPR RI Dapil DKI Jakarta Timur, Putra Nababan dalam acara "Embracing Startup: Developing Indonesia's Economy" di WeWork Revenue Tower, SCBD, Jakarta Pusat, Selasa (30/10). (Foto: gesuri/id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Politikus Milenial PDI Perjuangan, Putra Nababan mengatakan esensi dan tolok ukur dari seorang individu yang disebut Milenial terefleksikan dari karakteristiknya.  

Milenial, Putra melanjutkan, harus memiliki watak, berkepribadian, berjiwa progresif dan revolusioner, selalu mencari bentuk, berinovasi dan berkarya.

Baca: Putra: Milenial yang Mumpuni Jadikan Startup Tuan Rumah

Untuk itu, Putra menambahkan, tak heran apabila Presiden Jokowi dikenal dekat bahkan digandrungi kaum milenialis sebab, menurutnya, Presiden Jokowi memiliki watak progresif revolusioner. 

Faktanya, kata Founder idtalent.id itu, sejak menjabat sebagai walikota Solo, Jokowi telah melakukan banyak blusukan dan melahirkan banyak program serta kebijakan. 

Bahkan semua itu, kata Putra, yang juga Caleg DPR RI Dapil Jakarta Timur nomor urut 2 itu menekankan, adalah bentuk inovatif yang konstruktif yang berhasil diwujudnyatakan oleh Presiden Jokowi.

"Jadi milenial itu bukan pakaiannya, bukan jaketnya, bukan itu memang. Dan pak Jokowi memang bukan seperti itu. Tapi pak Jokowi itu sudah berwatak milenial, pemimpin milenial, itu sejak dia menjadi walikota di Solo, begitu banyak program yang dibuat, begitu banyak blusukan yang dilakukan, begitu banyak inovasi yang ditemukan, itu adalah ciri khas, watak dari seorang milenial," papar Putra yang juga adalah jurnalis senior dan mantan pemimpin redaksi (Pemdred) Metro TV itu.

Putra menjelaskan betapa Presiden Jokowi juga memiliki kebijakan yang milenial. Ia mencontohkan kebijakan Jokowi yang sangat pro-rakyat, seperti diantaranya membangun dari desa dan pinggiran, kebijakan yang pro pada kelautan, memberikan sertifikat tanah, dan revolusi mental. 

“Itu kebijakan-kebijakan yang menyentuh rakyat, itu kan inovasi,” Ia menegaskan. 

Terkait itu, Putra menolak anggapan apabila Capres Nomor Urut 01, Joko Widodo (Jokowi), disebut telah melakukan penyempitan makna milenial karena kerap mengenakan atribut-atribut kekinian. Sebaliknya, Putra menjelaskan, pembawaan Jokowi yang milenial sama sekali tidak ada kaitannya dengan penyempitan makna milenial itu sendiri. 

“Cocoklah  jika Jokowi berpakaian dan bergaya kekinian. Pak Jokowi juga suka musik heavy metal, naik motor, trendy, suka pakai jeans, pakai sepatu kets, itu memang bawaan beliau. Ada pemimpin-pemimpin yang tidak cocok, tetapi menurut saya pak Jokowi cocok dengan itu," Putra mengungkapkan.

Baca: Putra: Lompatan Dahsyat Karya Milenial Lahirkan Bangsa Besar

Putra mengingatkan makna milenial memang bukan hanya ditentukan oleh umur atau jenis pakaian yang dikenakan, melainkan milenial adalah watak. 

"Milenial itu kepribadian, jiwa yang progresif revolusioner, yang selalu mencari bentuk agar Program dan hasil kerjanya bermanfaat utk lebih banyak orang lagi. Ada orang umur muda tapi tidak energik , malas bergerak, bangun siang, tidak melakukan apa-apa. Jadi menangkap milenial itu jangan di usia saja, bukan di pakaian," ujarnya.

Quote