Ikuti Kami

Tawasul Kebangsaan Merawat Memori Terhadap Bung Karno

“Mulai dari lahir sampai kundur, tokoh besar kita bukan hanya tokoh Indonesia tetapi tokoh Asia dan Afrika yaitu Haji Soekarno".

Tawasul Kebangsaan Merawat Memori Terhadap Bung Karno
Ilustrasi. Bung Karno sebagai tokoh Bangsa Indonesia semasa hidup dan pengabdiannya dicurahkan dan direalisasikan secara nyata dalam karya hidupnya sehari-hari.

Malang, Gesuru.id - Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari menerangkan, Bung Karno sebagai tokoh Bangsa Indonesia semasa hidup dan pengabdiannya dicurahkan dan direalisasikan secara nyata dalam karya hidupnya sehari-hari.

Baca: Andi Arif Sok Tahu Soal PDI Perjuangan, Orang Lagi Halu !

“Mulai dari lahir sampai kundur, tokoh besar kita bukan hanya tokoh Indonesia tetapi tokoh Asia dan Afrika yaitu Haji Soekarno atau kita sebut dengan Bung Karno,” kata Sri Untari pada saat memberikan sambutan pembukaan acara Parade Wayang Kebangsaan, Sabtu (5/6). 

Dalam rangka memeringati 120 tahun kelahiran Putra Sang Fajar, Bung Karno, Pemerintah Kabupaten Malang menggelar “Parade Wayang Kebangsaan” dalam rangkaian acara Tawasul Kebangsaan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa dan pengabdian Bung Karno semasa hidupnya.

Memperingati hari lahir Putra Sang Fajar, Untari mengajak seluruh masyarakat untuk secara bersama-sama meneruskan api perjuangan Bung Karno dalam membangun negara dan bangsa, dalam karya hidup kita sehari-hari.

“Mari kita bangkitkan semangat membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menikmati Pancasila sebagai dasar negara kita, filosofi hidup berbangsa, bernegara, bermasyarakat, berkeluarga, dan beragama sesuai agamanya masing-masing,” tuturnya.

Sebagai generasi penerus perjuangan Bung Karno, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur itu mengajak seluruh elemen masyarakat, bersama-sama merawat memori-memori kolektif masyarakat Indonesia mengenai Bung Karno.

Baca: Murid Diajari Lagu Jihad Bela Palestina? Layak Cemas!

Bahwa NKRI telah dalam bentuk final, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sudah final. Oleh karena itu, adalah menjadi tugas sebagai generasi penerus untuk menjaga nilai-nilai dan fondasi hidup berbangsa dan bernegara yang telah dicetuskan para founding fathers.

“Mari kita uri-uri semua tinggalan-tinggalan leluhur kita, ojo delok agamane tapi lihatlah apa yang diwariskan kepada kita. Karena leluhur kita dari dulu di dalam Kitab Sutasoma, Mpu Tantular sudah menuliskan itu. Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa, berbeda-beda tetapi tetap satu pada saat di bumi Majapahit,” pungkas Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) tersebut.

Quote