Ikuti Kami

TMP Tasikmalaya Sambangi Keluarga Korban Perundungan

TMP menyampaikan bela sungkawa, dan keprihatinan terhadap praktik perundungan atau “bulying” yang masih kerap terjadi.

TMP Tasikmalaya Sambangi Keluarga Korban Perundungan
Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Tasikmalaya, Demi Hamzah Rahadian.

Tasikmalaya, Gesuri.id - Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Tasikmalaya, Demi Hamzah Rahadian, mengagendakan khusus datang ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya.

Kehadiran Demi bertepatan dengan tujuh hari meninggalnya seorang anak akibat dugaan korban perundungan. Menurutnya momentum itu tepat untuk refleksi, lantaran Ketua KPAID, Ato Rinanto dan jajarannya saat itu sedang menggelar doa bersama untuk almarhum.

TMP menyampaikan bela sungkawa, dan keprihatinan terhadap praktik perundungan atau “bulying” yang masih kerap terjadi.

Baca: Riswanto Komitmen Serap Aspirasi Warga Kota Surabaya

“Kita sengaja mengagendakan khusus datang ke KPAID Kabupaten Tasikmalaya untuk bersilaturahmi, berempati, juga berbela sungkawa terhadap almarhum. Kita berempati. Kebetulan kami datang di KPAID sedang tahlilan. Kita ikut tahlilan, kita berdoa bersama untuk almarhum agar diterima di sisi Allah Swt, dan keluarganya tetap diberi kesabaran” katanya.

Pada kesempatan itu juga TMP memberikan santunan kepada keluarga korban. Diharapkan bisa menjadi penghibur keluarga yang sedang berduka. 

“Mudah-mudahan bisa menjadi pelipur lara,” katanya.

Demi Hamzah juga mengapresiasi langkah KPAID Kabupaten Tasikmalaya yang telah menanganinya dengan baik. 

“Kami mendorong apa yang telah dilakukan KPAID untuk perlindungan dan pendampingan anak di Kabupaten Tasikmalaya. Terimakasih, selama ini telah berkiprah dan menjadi garda paling depan menangani masalah anak,” ujar Demi.

Beberapa hari lalu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya Ato Rinanto menduga rangkaian perlakuan perundungan yang dilakukan pelaku yang tak lain adalah teman korban menimbulkan depresi, hingga korban sempat mengalami sakit.

“Kami menemukan ada seorang anak yang diduga dipaksa untuk menyetubuhi kucing, sambil direkam, dan kemudian disebar. Setelah itu, anak ini mengalami penurunan kesehatan dan psikis. Pada Jumat minggu lalu dibawa ke RS SMC dan Minggu malam meninggal dunia,” tutur Ato, Kamis (21/7).

Baca: Ineu Harap Kasus Perundungan di Tasikmalaya Tak Terulang!

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan terkait dugaan perundungan berujung bocah depresi hingga wafat itu telah ditangani Polres Tasikmalaya.

Sebanyak 15 orang saksi diperiksa guna mengusut kasus tersebut.

“Dari penelitian video di medsos tersebut, Polres setempat dan tim Unit PPA Ditreskrimum Polda Jabar turun ke lapangan untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian bullying,” kata Ibrahim, Jumat (22/7).

Quote