Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira mengatakan bahwa upaya Brunei, Malaysia, Thailand dan Singapura untuk mendaftarkan kebaya tidak semerta-merta langsung diakui oleh UNESCO.
"Mendaftar (kebaya) lebih dahulu tidak berarti langsung diakui (oleh UNESCO)," kata Andreas seperti yang dikutip melalui laman akurat.co, Kamis (24/11).
Oleh karenanya, Andreas meminta agar Indonesia segera mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya disertai bukti sejarah yang kuat.
Baca: Daniel Harap Kader Banteng Beri Dampak Positif di Masyarakat
Di samping itu, Andreas berharap agar Indonesia juga mampu memainkan perannya dalam kancah internasional, khususnya di bidang kebudayaan takbenda ini.
"Makanya kita Indonesian harus segera mendaftar disertai bukti cultural heritage yang kita miliki tentang kebaya ini," ujar Politikus PDI Perjuangan itu.
Baca: Abdy Tegaskan 4 Pilar Kebangsaan Harus Jadi Perilaku!
"Kalau sudah mendaftar, tentu aspek diplomasi politik dan budaya kita harus memainkan perannya di forum internasional , khususnya UNESCO untuk memperoleh pengakuan kebaya sebagai warisan budaya busana Indonesia," tukas dia.
Sebagai informasi, Singapura bakal menominasikan kebaya dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO, dalam upaya multinasional bersama Brunei, Malaysia, dan Thailand.
Dewan Warisan Nasional Singapura NHB mengatakan, ini akan menjadi nominasi multinasional pertama Singapura untuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO, yang dijadwalkan untuk diserahkan pada Maret 2023.