Jakarta, Gesuri.id - Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menyatakan Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 sebagai bagian dari program prioritas 100 hari kerja Pemkab Bekasi.
Bursa kerja ini diharapkan bisa menjadi solusi nyata mengurangi pengangguran di Kabupaten Bekasi. Namun, Ade tak menampik bahwa kebutuhan lapangan kerja masih jauh dari memadai.
Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa
"Dengan banyaknya pencari kerja yang datang, jelas terlihat bahwa kebutuhan akan lapangan kerja sangat besar. Ke depan kami akan membuka job fair gelombang berikutnya dengan kapasitas yang lebih besar," ucapnya.
Pelaksana Tugas Kepala Disnaker Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, mencatat bursa kerja kali ini menawarkan 2.557 lowongan kerja dari 64 perusahaan. Proses rekrutmen bahkan dilakukan langsung di tempat, dengan beberapa perusahaan mengadakan wawancara on the spot.
"Job fair ini menawarkan 2.557 lowongan kerja dari 64 perusahaan yang berpartisipasi. Prosesnya melalui rekrutmen langsung, beberapa perusahaan bahkan langsung melakukan interview di tempat," katanya.
Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, suasana bursa kerja itu tampak kacau. Para pelamar berdesakan, saling dorong, bahkan ada yang terinjak hingga jatuh pingsan.
Data dari pihak kepolisian setempat menyebutkan, setidaknya 37 orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut, sebagian besar karena sesak napas, terjatuh, hingga terinjak di tengah kerumunan.
Ade mengatakan antusiasme yang tinggi di bursa kerja ini bukanlah sekadar kabar baik. Menurutnya, antusiasme ini bukan untuk membuat pemerintah berbangga, tapi menjadi beban moral.
Dia mengungkapkan, Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 hanya menyediakan 2.000-an lowongan pekerjaan dari 64 perusahaan, tetapi pencari kerja yang datang membludak hingga lebih dari 25.000 orang. Situasi itulah yang memicu kericuhan di lokasi.
Baca: Ganjar Pastikan PDI Perjuangan Siap Upgrade Kurpol Perempuan
“Artinya ke depan kita harus membuka bursa lowongan pekerjaan berikutnya dengan kapasitas lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan,” kata Ade di Jababeka, Selasa, 27 Mei 2025, seperti dikutip dari Antara.
Belajar dari kekacauan ini, Ade berjanji melakukan evaluasi besar-besaran. Mulai dari pembagian waktu atau sesi agar antrean tidak menumpuk di satu titik, hingga mengundang pimpinan kawasan industri untuk mendiskusikan penambahan kuota lowongan kerja.