Ikuti Kami

Pramono Siap Tertibkan Oknum-oknum yang Lakukan Pungli di Tebet Eco Park

Sebelumnya, viral di media sosial pengunjung yang ingin melakukan sesi foto dikenai tarif hingga Rp500 ribu.

Pramono Siap Tertibkan Oknum-oknum yang Lakukan Pungli di Tebet Eco Park
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan segera menertibkan oknum-oknum yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada pengunjung di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.

“Nggak, nggak. Itu Eco Park bebas. Jadi nggak ada, nanti kami tertibkan. Nggak boleh ada pungutan-pungutan, wong itu taman (ruang publik),” kata Pramono saat dijumpai di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo 

Sebelumnya, viral di media sosial pengunjung yang ingin melakukan sesi foto dikenai tarif hingga Rp500 ribu oleh kelompok tertentu di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.

Kejadian itu viral setelah salah satu pemilik akun berkomentar di Instagram @tebetecopark, yang mengeluhkan adanya komunitas yang meminta uang Rp500 ribu kepada fotografer yang ingin memotret di Tebet Eco Park.

"Tebet bayar 500 ribu, setor 10 persen dagang ke mereka nanti dikasih lapak," tulis salah satu akun.

Pengelola Tebet Eco Park pun telah menanggapi keluhan pengunjung, khususnya fotografer, di media sosial.

Kepala Seksi Taman Kota Dimas Ario Nugroho menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak pernah menerapkan biaya apapun untuk kegiatan fotografi di kawasan taman.

"Kami tidak melarang adanya aktivitas fotografi di dalam area taman, baik komunitas maupun perorangan," tegas Dimas.

Pihaknya pun telah menindaklanjuti keluhan tersebut dan telah lebih dulu melakukan pemanggilan serta klarifikasi terhadap komunitas fotografer yang melakukan pungutan sebelum isu tersebut ramai di media sosial (medsos).

Komunitas fotografer itu diketahui telah dipanggil pada Jumat (17/10).

Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap

Dari hasil penelusuran, kelompok tersebut diketahui bukan bagian dari pengelola taman maupun Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.

"Mereka membuat operasional sendiri seperti rompi, ID card, dan sebagainya, itu murni inisiatif dari komunitas," ujar Dimas.

Dia menyebutkan komunitas yang dimaksud adalah Komunitas Fotografer Tebet Eco Park, yang diketahui juga aktif dan sering beraktivitas di dalam kawasan taman tersebut, namun tidak berafiliasi dengan dinas.

Quote