Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, resmi meluncurkan program bernama ‘KELUARGA CEMARA’ yang bertujuan mempercepat pencegahan dan penurunan angka stunting.
Peluncuran program ini merupakan bentuk komitmen Pemkot Semarang dalam menciptakan generasi unggul yang sehat dan terbebas dari stunting.
“KELUARGA CEMARA merupakan program kolaborasi dari berbagai macam stakeholder. Ada dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Arsip dan Perpustakaan, Dinas Pendidikan, Disdalduk, hingga DP3A,” jelas Agustina.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Program KELUARGA CEMARA, yang merupakan singkatan dari Keluarga Khusus untuk Cegah Stunting dan Masalah Gizi Terintegrasi, dirancang sebagai upaya promotif dan preventif yang berfokus pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan dan gizi. Program ini menyasar tiga kelompok penting yang berperan dalam siklus kehidupan, yaitu remaja, ibu hamil, dan ibu dengan balita.
“Untuk menyelesaikan masalah stunting di Kota Semarang, kami sadar tidak bisa sendiri, harus bekerja sama. Tidak hanya oleh pemerintah kota, tetapi juga seluruh masyarakat dan juga ada pihak ketiga (swasta),” tambahnya.
Program ini menyelenggarakan berbagai aktivitas menarik dan interaktif, seperti Kelas Edukasi Interaktif, Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Suplemen Gizi, serta Kegiatan Kreatif dan Edukatif.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan menyenangkan, KELUARGA CEMARA diharapkan mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat secara berkelanjutan.
“Tidak hanya soal kesehatan, tidak hanya soal pendidikan, tetapi juga ada soal sanitasi yang berkaitan dengan infrastruktur. Ini juga harus diselesaikan. Sama-sama bareng-bareng gotong royong menuju zero stunting,” lanjut Agustina.
Baca: Ganjar Amini Pernyataan Puan Soal Nama Sekjen PDI Perjuangan
Di kesempatan yang sama, Agustina juga mengajak semua pihak untuk memperhatikan dan merawat ibu yang baru saja melahirkan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, jumlah balita yang mengalami stunting per Agustus 2025 mencapai 2.112 orang, atau sekitar 2,77% dari total balita di Kota Semarang.
“Mudah-mudahan sedikit demi sedikit angkanya akan turun. Dan yang berpotensi stunting, jangan sampai masuk ke angka stunting. Itu juga kita jaga,” pungkasnya.