Banyuwangi, Gesuri.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak masyarakat menjadikan gerakan bersih pantai sebagai budaya, bukan sekadar seremoni. Ia menyampaikan hal itu saat memimpin aksi World Cleanup Day di Pantai Seranite, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Jumat (20/9/2025).
Gerakan ini diikuti ratusan warga, relawan, jajaran TNI-Polri, nelayan, pelajar, hingga belasan organisasi lingkungan. Para peserta membersihkan sampah-sampah di sepanjang garis pantai dengan semangat gotong royong.
“Gerakan bersih pantai ini bukan sekedar seremonial hari ini saja, tapi harus berkelanjutan dan menjadi budaya bagi kita semua agar membuang sampah pada tempatnya,” ujar Ipuk.
Ia menekankan bahwa kebersihan pantai akan berdampak pada kenyamanan wisatawan serta perekonomian masyarakat sekitar.
“Pantai Seranite merupakan area destinasi wisata yang cukup ramai dikunjungi wisatawan. Dengan menjaga kebersihan pantai bisa membuat para wisatawan nyaman dan betah berlama-lama. Sehingga otomatis ekonomi warga sekitar ikut terangkat,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani menambahkan, aksi bersih lingkungan ini sudah dimulai sejak 15 September dan akan berlanjut hingga 15 Oktober 2025. Khusus di Pantai Seranite, terkumpul 327 kilogram sampah didominasi plastik yang akan diangkut ke TPS 3R Balak untuk didaur ulang.
Prasetyo Ibnu Toat, perwakilan Banyuwangi Hijau, menyebut pihaknya melibatkan 15–20 relawan selama satu bulan pelaksanaan kegiatan.
“Untuk mencapai target tersebut, keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan. Bukan hanya kami relawan persampahan. Karena setiap orang menghasilkan sampah, maka setiap orang harus bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan,” ujarnya.