Jakarta, Gesuri.id - Ketua Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi IV DPR RI, Alexander Indra Lukman, mengusulkan penggunaan teknologi berupa pemasangan microchip untuk mendeteksi keberadaan satwa langka di Indonesia.
Usulan tersebut disampaikan saat Kunker Reses Komisi IV DPR RI di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10/2025), yang juga dihadiri Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Dalam kesempatan itu, Alex menyampaikan bahwa hasil reses Komisi IV DPR RI menghasilkan tiga poin penting terkait upaya pelestarian satwa endemik di Indonesia.
“Pertama, DPR RI mendorong penyempurnaan regulasi terkait keberlangsungan satwa endemik. Kedua, mendorong penangkaran satwa langka yang melibatkan masyarakat. Dan yang ketiga, pendataan dengan pemanfaatan teknologi. Sehingga kita bisa mendata seluruh jenis satwa, terutama yang dilindungi dan langka, tentang keberadaannya,” ungkap Alex.
Ia menjelaskan bahwa pendataan berbasis teknologi menjadi langkah penting dalam menjaga keberadaan satwa langka agar tidak punah.
“Sehingga kita bisa mendeteksi keberadaan burung-burung tersebut,” jelas politikus PDI Perjuangan tersebut, menyinggung rencana penanaman microchip di tubuh satwa langka dan dilindungi, termasuk pada burung endemik.
Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyambut baik gagasan DPR RI tersebut dan menilai perlu adanya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga ekosistem satwa langka.
“Yang jangka panjang dan ini harus berkolaborasi bersama, itu ya mengembalikan habitat, atau restorasi habitat, ekosistem. Semuanya harus kerja keras,” tutur Raja Juli Antoni.
Usulan ini diharapkan dapat menjadi terobosan dalam sistem konservasi nasional, sekaligus memperkuat data dan perlindungan terhadap satwa endemik Indonesia yang terancam punah.

















































































