Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira tidak terkejut atas19 narapidana (napi) yang kabur dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, Senin (2/6).
Menurut Andreas, kaburnya sejumlah napi dari lapas sudah menjadi peristiwa rutin di berbagai lapas di Indonesia.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
“Kejadian kerusuhan, napi melarikan diri, penggunaan narkoba, miras di lapas/rutan seolah sudah menjadi peristiwa rutin di berbagai lapas di Indonesia,” kata Andreas saat dihubungi tvOnenews.com, Selasa (3/6).
Menurutnya, kondisi itu mencerminkan ada yang salah dalam sistem pembinaan mauoun pengamanan lapas maupun Rutan.
“Ini pasti ada yang salah dalam sistem pembinaan, pengamanan lapas/rutan kita,” tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan Komisi XIII DPR sudah mengadakan rapat dengan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Lapas seluruh Indonesia pada Mei 2025. Rapat itu membahas berbagai permasalahan yang terjadi di lapas.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati
“Dari rapat ini memang ditemukan banyak hal yang perlu dibenahi dari lapas dan rutan; soal kekurangan daya tampung, sistem pengamanan yang lemah dengan infrastruktur pengamanan yang tidak mendukung, personel pengamanan yang tidak terlatih,” jelas Andreas.
Dari rapat tersebut, Komisi XIII sepakat membentuk Panja Lapas untuk mendalami permasalahan di lapas. Andreas menyebut panja ini akan menggali informasi dan fakta-fakta yang menjadi penyebab berbagai permasalahan di lapas.
“Untuk kemudian disusun rekomendasi untuk perbaikan lapas/rutan,” tandasnya.