Ikuti Kami

Ansy Desak Kementan Lebih Serius Tangani ASF 

"Pukulan berat bagi peternak babi, karena selain ASF, mereka juga diancam pandemi Covid-19".

Ansy Desak Kementan Lebih Serius Tangani ASF 
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menegaskan, sejak tahun lalu dirinya sudah mengingatkan Kementerian Pertanian (Kementan), terutama Direktorat Jendral (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) serta Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk secepatnya mencegah penyebaran virus Flu Babi Afrika (Afrikan Swine Fewer Virus/ASF) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Baca: Dampak Ekonomi, Putra Minta Bantuan Uang Kuliah Dilanjutkan 

Namun, sambung Ansy, karena tidak ditangani serius oleh pemerintah, maka terjadi gelombang kedua ASF NTT saat ini yang menyebabkan ribuan babi kembali mati. 

"Pukulan berat bagi peternak babi, karena selain ASF, mereka juga diancam pandemi Covid-19," ujar Ansy.

 

Maka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ditjen PKH dan Barantan baru-baru ini, Ansy bersuara lebih tegas dan keras. 

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, PKH dan Barantan harus serius menyelesaikan ASF dan mengantisipasi penyakit Hewan yang dapat menular pada manusia (Zoonosis). 

"Percepat penemuan vaksin, lokalisasi ASF dan Zoonosis, berikan insentif anggaran untuk pengadaan benih babi (restocking), dan jamin keamanan hidup ternak," ujar Ansy. 

Baca: Tanggapi Bakri, Ansy: NTT, The Masterpiece of God! 

Di NTT, lanjut Ansy,  Zoonosis yang paling meresahkan adalah Rabies. Anggaran miliaran rupiah dan sejumlah kebijakan telah dilakukan. Namun hingga kini belum menunjukkan kemajuan berarti. 

"Karena itu, saya juga mendorong pembentukan otoritas veteriner mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten agar koordinasi berjalan cepat, cekatan, dan sigap," ujar Anggota DPR-RI dari Dapil NTT II itu.

Quote