Ikuti Kami

Aria Bima Dorong Pemda Kurangi Ketergantungan Terhadap Dana Transfer Pemerintah Pusat

Aria: Bicara banyak soal empowering (pemberdayaan) aset untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Aria Bima Dorong Pemda Kurangi Ketergantungan Terhadap Dana Transfer Pemerintah Pusat
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Aria Bima.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Aria Bima, mendorong Pemerintah Daerah agar mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer Pemerintah Pusat. Menurutnya Pemerintah Kabupaten/Kota harus bisa memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mengurangi ketergantungan tersebut.

Penegasan ini disampaikan Aria Bima seusai bertemu dengan Wali Kota Solo Respati Ardi di Balai Kota Solo Selasa (10/6/2025). Dalam pertemuan lebih dari 2 jam itu Aria Bima mengaku berbicara banyak tentang dana transfer daerah.

"Bicara banyak soal empowering (pemberdayaan) aset untuk meningkatkan pendapatan daerah," katanya.

Menurutnya Wali Kota sepakat dengan usulannya, semakin hari harus lebih memberi penguatan pada pendulum pendapatan daerah yang lebih meningkat. Sehingga Solo akan memperkecil ketergantungan dengan dana transfer pusat. 

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, kepala daerah harus tahu potensi sumber pendapatan daerah yang bisa diberdayakan secara maksimal seperti peningkatan retribusi dan berbagai pajak.

"Intinya pendapatan daerah kota Solo tetap bervisi kerakyatan bukan hanya belanjanya tapi pendapatannya tidak memberikan pembebanan pada masyarakat, tapi akan dioptimalkan. Misalnya pajak untuk hiburan malam atau hal-hal yang terkait dengan selama ini belum dimaksimalkan, restoran, perhotelan, tidak dinaikkan tapi dimaksimalkan," katanya menjelaskan.

Aria Bima juga mengakui untuk Badan Layanan Usaha (BLUD) di daerah rata-rata sudah berjalan, seperti halnya BLUD di rumah sakit. Namun untuk Perusahaan Umum Daerah Aria Bima menilai masih angin-anginan terkadang penyertaan modal tidak bisa kembali.

"Kecuali untuk PDAM karena itu strategis menyangkut pelayanan dan lebih benefit," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Respati Ardi mengakui saat ini postur APBD Solo sebagian besar masih mengandalkan dana transfer. Pihaknya ingin mengupayakan bisa 50 persen PAD dan 50 persen dari pusat.

"Kondisi APBD Solo aman jadi kalau sekarang itu memang mayoritas masih bergantung pada pusat. Saya tadi ngobrol punya target itu memang dari postur APBD fivety-fivety 50 dari pusat 50 PAD asli. (Realistis) insya Allah la haula wala quwwata illa Billah, paringi kuat," ucap Respati.

Ditanya kapan target tersebut dapat terealisasi, Wali Kota Respati belum bisa memastikan karena mengaku baru masuk dipemerintahan tiga bulan terakhir. Menurutnya postur dan realiasi anggaran itu baru bisa terbaca di akhir 2025 mendatang.

"Ini kan saya baru masuk reportnya di 25 akhir, saya kita cek dulu ini kan kuarter kedu," ujarnya. 

Quote