Ikuti Kami

Aria Bima Kenang Masa Muda Saat Ikuti Latihan Tari Menak Jinggo di Surakarta

Momen ini menjadi ajang nostalgia bagi Aria Bima yang menghabiskan sebagian masa mudanya sebagai penari.

Aria Bima Kenang Masa Muda Saat Ikuti Latihan Tari Menak Jinggo di Surakarta
Wakil Ketua Komisi ll DPR RI sekaligus tokoh budaya Jawa, Aria Bima.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi ll DPR RI sekaligus tokoh budaya Jawa, Aria Bima, kembali menunjukkan kedekatannya dengan dunia seni tradisi saat mengikuti latihan Tari Menak Jinggo bersama sivitas akademika di Surakarta. 

Momen ini menjadi ajang nostalgia bagi Aria Bima yang menghabiskan sebagian masa mudanya sebagai penari.

“Ini kembali ke masa lalu, zaman SMA dan mahasiswa. Saya dulu latihan nari sama guru saya, Bu Yati. Dasarnya pakai ram toyo,” kata Aria Bima, dikutip pada Rabu (19/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa dasar teknik tari yang ia pelajari sejak remaja masih melekat hingga kini. Meski di tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, kecintaannya terhadap dunia tari tradisi tetap terjaga.

“Karena dasar ram toyo itulah saya masih kuat gerakan-gerakan dasarnya. Dan hari ini kembali ke sini bersama kawan-kawan sivitas akademis, dosen dan mahasiswa. Mau nginget-nginget lagi ini,” tuturnya.

Aria Bima mengatakan bahwa Tari Menak Jinggo memiliki tempat khusus dalam perjalanan hidupnya. Ia bahkan pernah meraih prestasi sebagai juara tari di masa sekolah.

“Tarik Menak Jinggo. Tarik kesukaan saya karena saya pernah juara tari Minajigo. Tidak salah, SMA. Di Surakarta ini,” kenangnya.

Dalam sesi latihan ini, ia mengaku ingin mengetahui apakah gerakan yang ia tampilkan masih memenuhi standar dan pakem yang diajarkan secara akademis, terlebih mengingat usianya yang kini tidak lagi muda.

“Nanti saya lihat apakah gerakan saya masih menuhi syarat secara akademis. Apakah memang sesuai umur yang saudara bertemu di sini. Sudah tidak kuat lagi sendi-sendinya. Tadi isi sok, inget tanjak. Kita lihat,” katanya dengan nada bercanda.

Menurutnya, upaya melestarikan seni tari tidak hanya soal kemampuan individu, tetapi juga harus dilakukan bersama-sama oleh generasi pendidik maupun pelajar.

“Kita lestarikan dan kembangkan bersama kawan-kawan sivitas akademis. K isi Surakarta dan adik-adik yang lagi ke latihan. Itu mas ya,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa standar latihan penting dijaga agar seni tradisi tetap hidup dan berkembang sesuai pakem dan nilai filosofisnya.

“Ini standar untuk latihan,” ucapnya.

Melalui kehadirannya di tengah latihan seni tradisional ini, Aria Bima kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian budaya Jawa, terutama seni tari yang menjadi identitas dan warisan penting bagi generasi penerus.

Quote