Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, mengenang fase Nation and Character Building pada periode 1959 hingga 1967 sebagai masa penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Menurutnya, pada era Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno memanggil bangsa ini untuk berdikari melalui konsep Trisakti.
"Berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkeperibadian dalam kebudayaan," kata Aria Bima, dikutip pada Kamis (4/9/2025).
Ia menambahkan, pada masa itu Indonesia juga menunjukkan eksistensi di dunia internasional.
"Kita menggelar Asian Games 1962, merebut Irian Barat lewat Trikora atau Trikomando Rakyat, dan mengibarkan bendera konfrontasi lewat Dwikora," ucapnya.
Tak hanya itu, Soekarno juga menggagas pesta olahraga negara-negara baru.
"Ada juga Ganevo, pesta olahraga negara-negara baru," jelas Aria.
Namun, menurutnya, dinamika politik kala itu menghadirkan guncangan besar.
"Namun pada politik datang, peristiwa G30S PKI memicu krisis, dan kekuasaan Soekarno perlahan dipreteli hingga akhirnya dicabut mandatnya pada tahun 1967," ungkapnya.
Aria menegaskan, kini sejarah telah menempatkan Soekarno secara lebih adil.
"Sejarah kini membersihkan namanya dari tuduhan yang tak pernah terbukti," ujarnya.
Ia menilai, pergantian kekuasaan itu membawa bangsa pada babak baru.
"Pergantian kemembangan itu membawa Indonesia pada sebuah rejim baru yang menjanjikan stabilitas dan pertumbuhan, namun dengan harga yang tak murah," pungkasnya.