Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi ll DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, menegaskan pentingnya memperkuat kelembagaan pengawas pemilu dan sekaligus memberdayakan peran mereka agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak politiknya.
Menurutnya, demokrasi yang sehat tidak hanya bergantung pada partisipasi pemilih dalam memberikan suara, tetapi juga pada kesadaran mereka untuk turut serta mengawasi jalannya penyelenggaraan pemilu.
“Pengawas-pemilu itu saat ini harus melihat view-nya itu dari segi kelembagaan dan juga pengawas-pemilu yang di-empowering, yang diberdayakan supaya pemilih itu mempunyai kompetensi pemilih yang semakin sadar akan hak-haknya pada saat pemilu diselenggarakan,” kata Aria Bima, dikutip Kamis (11/9/2025).
Lebih lanjut, Aria Bima menilai bahwa pemilih tidak cukup hanya berpartisipasi secara pasif dengan memberikan hak suara pada hari pencoblosan.
Ia menekankan bahwa pemilih juga harus memahami dan mempraktikkan hak partisipatifnya untuk ikut mengawasi jalannya pemilu.
“Tidak hanya memberikan haknya lewat suara yang dia berikan kepada setiap tahapan pemilu di setiap pemilu-pemilu diselenggarakan, tapi bagaimana pemilih itu atau masyarakat juga tahu haknya secara partisipatif untuk mengawasi jalannya pemilih, pengawasan semesta berencana ini,” jelasnya.
Menurutnya, pola pikir partisipatif ini akan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pemilu bukan sekadar agenda politik lima tahunan, melainkan sebuah proses demokratis yang membutuhkan pengawasan bersama.
Ia menekankan bahwa keberadaan pengawas pemilu yang berdaya akan memperkuat sistem checks and balances, sekaligus mencegah terjadinya praktik curang yang merugikan masyarakat.
Aria Bima menegaskan bahwa tugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam hal ini sangat penting.
Ia bahkan menyatakan dirinya termasuk pihak yang paling konsisten memperjuangkan agar Bawaslu terus dipertahankan sebagai lembaga permanen yang memiliki kewenangan penuh dalam menjaga integritas pemilu.
“Saya kira tugas Bawaslu, saya termasuk yang paling komit, paling berjuang untuk Bawaslu tetap menjadi organisasi yang permanen, hak yang terus kita perjuangkan,” tegasnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, memperkuat Bawaslu sebagai lembaga permanen bukan hanya kebutuhan kelembagaan semata, tetapi juga bagian dari konsolidasi demokrasi bangsa. Dengan pengawas pemilu yang berdaya, masyarakat akan semakin terlindungi hak-haknya, dan hasil pemilu akan lebih mencerminkan aspirasi rakyat.
Aria Bima juga menggarisbawahi bahwa pemberdayaan pengawas pemilu harus disertai peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penggunaan teknologi digital dalam pengawasan, serta sinergi dengan masyarakat sipil. Ia menilai langkah ini akan melahirkan pemilu yang lebih transparan, akuntabel, dan partisipatif.