Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Barito Utara Taufik Nugraha menyatakan makna Hari Pahlawan tidak boleh berhenti pada seremonial, tetapi harus menjadi dorongan untuk terus bekerja dan mengabdi kepada masyarakat.
“Hari Pahlawan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merenungkan pengorbanan para pendahulu. Mereka berjuang tanpa pamrih, dengan tekad dan ketulusan demi masa depan bangsa. Tugas kita sekarang adalah melanjutkan perjuangan itu melalui pengabdian, kerja keras, dan keberpihakan kepada rakyat," kata Taufik Nugraha di Muara Teweh, Selasa.
Baca: Didik Haryadi Tegaskan Indonesia Butuhkan UU Konsultan Pajak
Hal itu disampaikan Taufik usai menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 berlangsung khidmat di halaman kantor Bupati Barito Utara yang diikuti oleh jajaran Forkopimda, ASN, TNI-Polri, pelajar, dan masyarakat ini menjadi momen refleksi untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Senin (10/11).
Menurut dia, semangat juang para pahlawan menjadi teladan bagi seluruh generasi, terutama bagi aparatur pemerintahan dan wakil rakyat, untuk terus memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
"Sebagai wakil rakyat, kami harus meneladani nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan kesederhanaan para pahlawan. Semangat gotong royong dan cinta tanah air harus terus kita pelihara dalam setiap kebijakan dan tindakan," ujarnya.
Peringatan Hari Pahlawan di Barito Utara diakhiri dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan dan doa bersama untuk keselamatan bangsa. Momentum ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat agar terus menjaga persatuan dan melanjutkan cita-cita para pahlawan menuju Indonesia yang maju, adil, dan berdaulat.
Sebelumnya dalam amanat nasional Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf, disampaikan pesan mendalam tentang nilai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Beliau menegaskan bahwa kemerdekaan tidak datang begitu saja, melainkan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan para pejuang bangsa.
Pidato tersebut juga mengingatkan bahwa perjuangan masa kini bukan lagi dengan bambu runcing, tetapi dengan ilmu, empati, dan pengabdian kepada masyarakat. Semangat pahlawan, kata Mensos, harus terus dihidupkan dalam kerja nyata, sebagaimana semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya ketahanan nasional, keadilan sosial, pendidikan, dan pembangunan manusia Indonesia yang sehat serta berdaya.

















































































