Kulon Progo, Gesuri.id - Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendesak pemerintah setempat memperbaiki iklim investasi supaya investasi tumbuh pesat, seiring dengan beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kulon Progo Istana mengatakan kondisi Kabupaten Kulon Progo dengan tingkat angka kemiskinan di atas 17 persen, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kecil, pendapatan asli daerah (PAD) rendah, salah satu cara mendongkrak pertumbuhan ekonomi adalah menarik investor.
"Iklim investasi harus diberi ruang supaya investor tertarik menanamkan modalnya di Kulon Progo," kata Istana di Kulon Progo, Jumat (4/9).
Baca: Hore, Ganjar Terima Perusahaan Asal AS Investasi di Jateng
Ia mengatakan DPRD Kulon Progo telah menetapkan Peraturan Daerah tentang Kemudahan Investasi. Harapannya, perda ini dapat mengurai persoalan-persoalan investasi di Kulon Progo, setelah investasi masuk diharapkan mampu mengurai kondisi ekonomi, dan sosial ini.
"Kalau PAD rendah, kemampuan untuk mengelola potensi juga rendah. Makanya, harus mengundang investor," katanya.
Menurut Istana, untuk mendatangkan investor Kulon Progo harus disambut dengan ramah, dan itu harus dijawai seluruh elemen Organisasi Perangkat Daerah (OPD), masyarakat, tokoh masyarakat dan legislator. Saat ini, ada anggapan bahwa berinvestasi di Kulon Progo ini susah, sulit. Ada anggapan dari investor bahwa Kulon Progo ini menakutkan.
"Anggapan atau stigma ini harus dipahami oleh semua pihak. Hal ini harus dihilangkan, sehingga semua harus menyadari bahwa Kulon Progo membutuhkan investasi," katanya.
Ia mengatakan pemkab seharusnya memnberikan ruang investor masuk, setelah masuk dan berusaha, baru diberlakukan hukum tata niaga, hukum dagang dan aturan lainnya. Tapi jangan, memperkeruh suasana sehingga membuat investor ketakutan berinvestasi masuk ke Kulon Progo.
Baca: Presiden Perintahkan Kepala BKPM Layani Investor dengan Baik
"Mari kita bersama-sama memakai strategi dalam mendorong pertumbuhan investasi di Kulon Progo," katanya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Tukijan mengatakan sesuai peruntukan, kecamatan/kapanewon sebagai kawasan industri adalah Nanggulan, Sentolo dan Lendah. Namun hingga saat ini, di Kecamatan Lendah belum ada investor yang tertarik berinvestasi di wilayah ini.
"Pemkab harus mempromosikan potensi investasi di Kulon Progo, supaya di Kecamatan Lendah juga menjadi sasaran investasi. Kami juga meminta pemkab membangun infrastruktur pendukung di Lendah supaya investor tertarik berinvestasi," katanya.