Jakarta, Gesuri.id - Anggota Tim Panja Daya Saing Industri Komisi VII DPR RI, Banyu Biru Djarot, menegaskan pentingnya dukungan regulasi dan kemitraan berkeadilan untuk memperkuat daya saing industri serta pemberdayaan UMKM di sektor pangan.
Dalam kunjungan kerja Panja ke PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood CBP), Banyu menilai keberhasilan industri besar seperti Indofood harus sejalan dengan penguatan ekosistem industri dari hulu hingga hilir.
Baca: Ganjar Tekankan Kepemimpinan Strategis
“Penekanannya di sini adalah bagaimana keadilan harga yang sustain bagi seluruh mitra kerja Indofood. Kolaborasi yang sudah dilakukan Indofood itu baik, akan sangat baik kalau bisa ditingkatkan. Semakin banyak rekanan UMKM yang dilibatkan dan didukung peningkatan keterampilannya, maka ekosistem industrinya akan semakin kuat dan sehat,” ujar Banyu, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/11/2025).
Selain itu, Ia juga mendorong peningkatan kapasitas (upskilling) mitra UMKM agar kerja sama yang terjalin semakin berkualitas dan berkelanjutan. Menurutnya, besarnya potensi industri pangan di Indonesia, khususnya produk mi instan, membuka peluang besar bagi pelaku nasional untuk bersaing di tingkat global.
“Kehadiran Panja Daya Saing Industri Komisi VII DPR RI ini berupaya menyerap langsung kebutuhan dan tantangan di lapangan agar kami dapat memperkuat regulasi yang berpihak pada industri nasional. Perusahaan yang sudah kuat harus terus diperkuat, yang sedang tumbuh didorong naik, dan yang masih pemula harus kita bantu agar bisa bersaing,” pungkasnya.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
Sementara itu, Plt. Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menjelaskan bahwa pemerintah terus mempercepat penyusunan regulasi pendukung, terutama terkait ketersediaan bahan baku dan bahan penolong bagi industri.
“Kinerja sektor industri makanan dan minuman menunjukkan tren positif. Pertumbuhannya meningkat dari 4,6 persen pada triwulan II tahun 2023, menjadi 5,5 persen pada 2024, dan kini mencapai 6,49 persen. Artinya, sektor ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,” ungkap Putu.

















































































