Ikuti Kami

Berikut Tips Wali Kota Risma Memasuki Musim Hujan 

Mengecek instalasi listrik, talang (atap), ngecek kaleng sebab biasanya nyamuk datang.

Berikut Tips Wali Kota Risma Memasuki Musim Hujan 
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warga agar lebih mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD), kebakaran akibat korsleting listrik, hingga kebocoran atap rumah. 

Hal itu dikatakannya dalam rangka mengantisipasi masuknya musim hujan di akhir tahun ini.

"Saya berharap seluruh warga mengecek semua instalasi listrik, talang (atap) supaya tidak bocor, ngecek kaleng, biasanya nyamuk datang saat musim hujan," kata Risma, Senin (11/11).

Selain itu, Risma juga menyampaikan agar warga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ketika berkendara di saat turun hujan. 

"Kita harus tahu benar bagaimana memanfaatkan waktu dengan baik. Tidak usah malu sekarang ini pakai jas hujan, jangan sampai waktu kita terbuang untuk ngiyup (berteduh). Tapi kalau hujan itu deras dan menghalangi pandangan, tidak apa-apa (berteduh)," ujar Risma. 

Di sisi lain, kata Risma, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya rutin melakukan pengerukan saluran air di berbagai kawasan untuk mencegah terjadinya banjir saat hujan. 

Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Syamsul Hariadi mengatakan, sejumlah lokasi ditemukan saluran air yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi. 

Kondisi demikian rentan menyebabkan genangan, terutama saat memasuki musim hujan karena kapasitas saluran tak mampu menampung debit aliran air.

Hingga Oktober lalu, volume sedimen, berupa tanah maupun sampah yang terkumpul, mencapai 45.000 dump truck. Satu dump truck berisi 6 meter kubik sehingga volume kerukan sekitar 270.000 meter kubik.  

Syamsul mengatakan, sedimentasi saluran air di antaranya disebabkan kondisi topografi Kota Surabaya yang datar sehingga saluran air yang sebelumnya tingginya dua meter, akibat sedimentasi menjadi satu meter. 

"Kapasitas yang harusnya terisi air terisi sedimen lumpur maupun campuran sampah dan sebagainya. Dengan kegiatan pengerukan saluran, ketika hujan, jika sebelumnya berisi sedimen, kembali terisi air," ujar Syamsul.

Quote