Ikuti Kami

Bintang Nilai Perlunya Dukungan ke Pelaku UMKM Perempuan

Dukungan terhadap pelaku UMKM perempuan dalam upaya untuk mencapai pemulihan ekonomi nasional.

Bintang Nilai Perlunya Dukungan ke Pelaku UMKM Perempuan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menilai perlunya dukungan terhadap pelaku UMKM perempuan dalam upaya untuk mencapai pemulihan ekonomi nasional.

"Menurut data terakhir, terdapat sekitar 65,4 juta UMKM di Indonesia dan sekitar setengahnya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Data ini menunjukkan bahwa sumber daya perempuan memiliki potensi yang luar biasa untuk berpartisipasi sebagai penggerak, tidak hanya dalam pemulihan ekonomi pascapandemi, tetapi juga sebagai pondasi bagi stabilitas ekonomi jangka panjang," kata Menteri PPPA dalam siaran pers Side Event Presidensi G20 dengan tema "International Seminar on Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth and MSMEs to Promote Inclusive Growth", Jakarta, Kamis (12/5).

Dia mengatakan lebih banyak pelaku UMKM perempuan yang menggunakan internet dibandingkan dengan laki-laki.

Baca: Kasus Gizi Buruk, Kenneth Kecewa Akan Kinerja Lurah & Camat

"Data menunjukkan bahwa 54 persen UMKM perempuan menggunakan internet, sementara laki-laki hanya 39 persen. Penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih proaktif dalam mengambil langkah untuk mengembangkan produk yang ditawarkan dan mengembangkannya secara sektor, lokasi dan jenis barang," ujar Menteri PPPA.

Oleh karena itu, Menteri PPPA mengatakan bahwa aspek gender dalam inklusi keuangan sangatlah penting untuk memastikan akses perempuan terhadap produk finansial dasar.

"Aspek gender dalam inklusi keuangan seperti akses setara dan hak atas kepemilikan sangatlah penting untuk memastikan akses perempuan terhadap produk finansial dasar, seperti tabungan, kapital dan peminjaman bagi UMKM untuk berasuransi dan berinvestasi. Pemerintah Indonesia mempunyai strategi nasional terhadap keuangan inklusif perempuan. The Asian Development Bank (ADB) mengakui strategi ini sebagai yang pertama dan satu-satunya di dunia," kata Menteri Bintang.

Di tengah pandemi, pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap eksistensi UMKM perempuan, tidak hanya untuk bertahan tetapi juga berkembang dan semakin kuat.

Baca: Pekerja Anak di Bawah Umur Tidak Dapat Dibenarkan!

"Pelatihan kewirausahaan berperspektif gender adalah salah satu strategi utama Indonesia dalam mencapai pemberdayaan ekonomi perempuan. Kami juga meluncurkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dimana mendorong kewirausahaan perempuan dan inklusi keuangan adalah salah satu tujuan dari program ini," ujar Menteri PPPA.

Bintang juga mengatakan bahwa berbagai regulasi telah disahkan untuk mendukung UMKM perempuan, tidak hanya untuk berkembang tetapi juga untuk memindahkan bisnis mereka dari informal menjadi formal.

Lalu bagi perempuan prasejahtera, terdapat program Mekar, yaitu program finansial untuk pelaku usaha perempuan mikro dan ultra-mikro yang dibuat dengan semangat pengentasan kemiskinan.

"Sebagai negara presidensi G20, kami memastikan bahwa perempuan dilibatkan secara aktif dalam pemulihan ekonomi global, baik perencanaan dan implementasinya," ujar dia.

Quote