Ikuti Kami

Buka Forum WNPG, Puan Ingin Gizi Buruk di Indonesia Teratasi

RI salah satu negara yang belum mencapai target MDGs 1.2 terkait proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum

Buka Forum WNPG, Puan Ingin Gizi Buruk di Indonesia Teratasi
Menko PMK Puan Maharani di Agats Kabupaten Asmat

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani membuka Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/7). Dalam forum itu, Puan ingin permasalahan malnutrisi seperti gizi buruk atau stunting di Indonesia bisa di atasi dengan melibatkan semua pihak.

“Indonesia termasuk salah satu negara yang belum mencapai target MDGs 1.2 terkait proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum. Dengan gotong royong tersebut, target penurunan stunting dapat tercapai,” kata Puan.

Menurut Puan, persoalan stunting tidak saja mengganggu pertumbuhan tumbuh anak, tetapi juga dapat menghambat perkembangan kecerdasan, serta menimbulkan kerentanan terhadap penyakit tidak menular dan penurunan produktivitas pada usia dewasa.

Oleh karena itu Puan menegaskan, pendekatan terintegrasi dan konvergensi pencegahan stunting perlu dilakukan baik di level pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga tingkat desa.

“Stunting bukan sekadar masalah sektor kesehatan. Namun juga terkait dengan akses pangan, layanan kesehatan dasar termasuk akses air bersih dan sanitasi, serta pola pengasuhan,” ujarnya.

Melalui forum WNPG 2018 ini, menurut Puan, bisa menjadi solusi dalam upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting melalui revitalisasi ketahanan pangan dan gizi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Ini merupakan forum lintas pemangku kepentingan yang dapat berperan secara strategis dalam upaya mempertemukan dan sinkronisasi berbagai program dan kebijakan pangan dan gizi dari berbagai perspektif,” jelas Puan.
Diharapkan pula oleh Puan, forum WNPG nantinya mampu membangun kesadaran publik secara luas tentang keseriusan mengatasi stunting sebagai suatu keharusan, termasuk juga bagi para akademisi, pihak industri serta masyarakat.

“Sekali lagi, penanganan stunting tidak hanya dilakukan pemerintah, butuh gotong royong dari seluruh pihak dan pemangku kepentingan,” pungkas dia.

Dalam sambutan terakhirnya, Puan mengatakan bahwa pemerintah telah melaksanakan intervensi penurunan stunting terintegrasi yang difokuskan pada 100 Kabupaten/Kota pada tahun 2018. Pada tahun 2019, upaya itu juga akan diperluas dengan mencakup 160 untuk kabupaten-kabupaten di Papua dan Nusa Tenggara Timur. Sementara pada 2020 juga akan ditambah menjadi 390 kabupaten/kota dan menjadi 514 kabupaten/kota di 2021.

Quote