Ikuti Kami

Bukit Algoritma, Budiman Bocorkan Alasan Gandeng AMKA

“Kami ini datang ke berbagai macam BUMN. Ada juga perusahaan swasta di konstruksi. Asing juga kami tawarkan”.

Bukit Algoritma, Budiman Bocorkan Alasan Gandeng AMKA
Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan Bukit Algoritma merupakan pusat pusat industri, riset, dan teknologi yang dimimpikan seperti Silicon Valley.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan Bukit Algoritma merupakan pusat pusat industri, riset, dan teknologi yang dimimpikan seperti Silicon Valley.

Baca: Ahok Bilang Begini Soal Jabatan Menteri Investasi

Untuk itulah, lanjutnya, ia menggandeng PT Amarta Karya (Persero) atau AMKA sebagai kontraktor yang akan membangun Bukit Algoritma di Sukabumi. 

Menurut Budiman, AMKA adalah perusahaan badan usaha milik negara atau BUMN yang paling cepat memberikan respons terhadap rencana megaproyek ini. Sebelumnya, Budiman sempat menawarkan kerja sama tersebut beberapa perusahaan pelat merah.

“Kami ini datang ke berbagai macam BUMN. Ada juga perusahaan swasta di konstruksi. Asing juga kami tawarkan,” ujar Budiman Sudjatmiko, baru-baru ini.

Ia tak merincikan nama-nama perusahaan yang telah ia dekati. Budiman hanya menyebut konsolidasi PT Kiniku Bintang Raya dan PT Bintang Raya Loka Lestari akhirnya memilih AMKA sebagai kontraktor yang akan mengerjakan pembangunan Bukit Algoritma.

Selain responsif, kata dia, Amarta Karya dipilih karena pertimbangan kondisi perusahaan yang relatif sehat. 

“Akhirnya kami pilih yang paling sehat, paling cepat, dan responsif. Bagi kami (perusahaan) enggak usah besar-besar, yang penting bisa kerja cepat,” tutur Budiman.

PT Kiniku Bintang Raya, PT Bintang Raya Loka Lestari, dan PT AMKA (Persero) pun telah meneken kontrak pekerjaan pengembangan rencana kawasan ekonomi khusus pada 7 April 2021.  Sebagai kontraktor utama, AMKA akan membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas lainnya.

AMKA juga akan menentukan desain pembangunan Bukit Algoritma sesuai dengan konsep yang diajukan KSO. Budiman mengatakan AMKA memiliki hak menggandeng perusahaan-perusahaan subkontraktor untuk merampungkan pembangunannya.

Chief Executive Officer AMKA Nikolas Agung menyebut rencana pembangunan pusat pengembangan Industri Teknologi 4.0 akan dimulai pada pertengahan Mei mendatang. Agung menjelaskan, untuk tahap awal, AMKA akan membangun infrastruktur.

Baca: Gara-gara Sapi, Erick Thohir Jangan Sampai Melenceng!

“Kita mulai dari infrastruktur aksesnya, dilanjut ke bangunan dengan target waktu yang ditentukan,” kata Agung, Minggu (18/4).

Agung menyebut pengerjaan mega proyek Bukit Algoritma yang menelan biaya investasi sebesar Rp 18 triliun, akan terbagi menjadi tiga fase pengerjaan. Fase pertama, Agung menyebut pengerjaan akan merampungkan pembangunan seluas 353 hektar dengan waktu penyelesaian tiga tahun. Dilansir dari tempo.

Quote