Ikuti Kami

Bupati Anas Dinilai Paling Tepat Jadi Pengganti Risma 

Anas bahkan dianggap melampaui Risma untuk urusan membangun kota. 

Bupati Anas Dinilai Paling Tepat Jadi Pengganti Risma 
Ilustrasi. Bupati Anas mengaku terinspirasi dengan kerja Risma di Surabaya.

Surabaya, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dinilai sebagai sosok tepat menggantikan Tri Rismaharini memimpin Surabaya. Anas bahkan dianggap melampaui Risma untuk urusan membangun kota. 

Direktur Utama Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W Oetomo menilai, sosok sekelas Azwar Anas, punya potensi lengkap. Selain muda dan visioner, Anas juga dianggap punya kepekaan kultural, budaya, religi dan ekonomi. 

Baca: Jadi Kandidat Terkuat Pengganti Risma, Ini Kata Wisnu

"Kalau mau ngomong jujur, Anas itu kan ‘paket lengkap’ sebenarnya. Anas, terbukti sukses membangun karakter Banyuwangi sebagai kabupaten budaya dan wisata yang diakui seluruh dunia. Hampir semuanya tersentuh," katanya, Selasa (27/11).

Pernyataan Mochtar ini disampaikan menyusul banyaknya tokoh yang muncul, sebagai calon pengganti Tri Rismaharini. Menurut Mochtar dari sisi usia maupun kapasitas, mereka masih jauh di bawah Anas.

Mochtar juga menyebut, terlalu dini bila sejumlah tokoh itu mendeklarasikan diri. Sebab, gelaran pemilihan walikota Surabaya masih dua tahun lagi. "Partai-partai mungkin baru akan memunculkan figur usai Pemilu 2019.  Itu kenapa SSC, belum melakukan survei apapun terkait Pilwali Surabaya 2010. Masih terlalu jauh," katanya. 

Di sisi lain, dirinya juga mengingatkan, agar tidak terjebak dengan narasi yang terbangun selama ini, bahwa Tri Rismaharini (Risma) adalah wali kota super yang sulit dicari penggantinya.

"Selama ini narasi yang dibangun adalah siapa yang mampu atau memiliki kapasitas melanjutkan (kepemimpinan) Risma. Seolah-olah Risma ini sempurna. Narasi yang dibangun kan gitu. Padahal sebenarnya masih banyak PR di Surabaya," kata Mochtar.

Mochtar mengakui, Risma relatif sukses dalam hal ruang publik, taman, mengatasi banjir, pendidikan, kesehatan. Namun, dalam banyak hal, juga ada yang relatif tidak tersentuh. Di antaranya infrastruktur jalan. "Banyak jalan-jalan utama yang enggak karu-karuan. Gelombangnya enggak karu-karuan, tambalannya enggak karu-karuan," katanya.

Belum lagi bicara hubungan dengan banyak pihak yang diwarnai konflik. Selain itu tidak ada karakter kultural yang berhasil dibangun. "Suroboyo iki sak jane kuto opo sih rek? (Surabaya ini sebenarnya kota apa ya?) Dalam sepuluh tahun ini karakter kultural belum terbangun," katanya.

Baca: Bambang: Harus Hati-Hati Tentukan Kandidat PenerusRisma

Mochtar lalu membandingkan dengan Banyuwangi yang sukses membangun karakternya sebagai kabupaten budaya dan wisata, dan seluruh dunia mengakui itu. Contoh lain Yogyakarta dengan predikat Kota Pelajar. 

Seperti diketahui, sejak beberapa pekan terakhir, sejumlah tokoh unjuk gigi sebagai calon walikota Surabaya. Di antaranya adalah politisi PKB Fandi Utomo. Padahal, Pilwali Surabaya masih dua tahun lagi.

Quote