Jakarta, Gesuri.id – Bupati Banyuasin yang juga politisi PDI Perjuangan, Askolani, mengungkapkan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit melalui program pembangunan berbasis masyarakat.
"Melalui berbagai program pengentasan kemiskinan, indeks angka kemiskinan yang sebelumnya 10 persen sejak 2023 bisa ditekan menjadi 9,58 persen dan diupayakan terus turun," kata Askolani di Pangkalan Balai, Banyuasin, Kamis (9/10).
Menurutnya, penurunan angka kemiskinan itu tidak lepas dari semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat serta kebijakan pembangunan yang berpihak pada rakyat kecil. Pemerintah Kabupaten terus memperkuat sektor pertanian, perikanan, dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
“Kami memastikan semua program harus menyentuh langsung masyarakat. Bukan hanya pembangunan infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan ekonomi warga desa,” tegas Askolani.
Ia menjelaskan, Banyuasin memiliki 7 program prioritas pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. Salah satunya adalah Gerakan Petani Bangkit dan Program Banyuasin Terang yang memberi akses listrik murah ke pedesaan.
Selain itu, Pemkab Banyuasin juga menggulirkan program Rumah Layak Huni Gotong Royong untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui skema ini, warga turut berkontribusi dalam pembangunan rumah layak huni dengan dukungan bahan bangunan dari pemerintah daerah.
“Prinsipnya, tidak ada warga Banyuasin yang dibiarkan hidup di bawah garis kemiskinan tanpa perhatian pemerintah. Setiap keluarga miskin kami data, kami datangi, dan kami bantu,” ujar Askolani penuh semangat.
Kepala Bappeda Banyuasin, Suryadi, menambahkan bahwa pendekatan gotong royong menjadi kunci keberhasilan kebijakan tersebut. Dengan melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan kelompok tani, berbagai program dapat berjalan efektif dan efisien.
Sementara itu, masyarakat Banyuasin menyambut baik kebijakan ini. Nuraini, warga Desa Lubuk Karet, mengaku kini usahanya makin berkembang setelah mendapatkan bantuan modal dan pelatihan dari program pemberdayaan UMKM. “Sekarang kami bisa menambah penghasilan keluarga dan ikut menggerakkan ekonomi desa,” ungkapnya.
Bupati Askolani berharap, semangat gotong royong yang diwariskan Bung Karno terus menjadi roh pembangunan di Banyuasin. “Dengan semangat Pancasila dan gotong royong, kami yakin Banyuasin bisa menjadi kabupaten yang maju, adil, dan sejahtera,” pungkasnya.

















































































