Ikuti Kami

Bupati Karolin Minta Masyarakat Tidak Takut Divaksinasi

"Saya berpesan kepada masyarakat agar mau melakukan vaksin COVID-19 sinovac ini, karena keamanannya sudah teruji, kehalalannya dari MUI".

Bupati Karolin Minta Masyarakat Tidak Takut Divaksinasi
Bupati Landak Karolin Margret Natasa. (Foto: Istimewa)

Landak, Gesuri.id - Bupati Landak Karolin Margret Natasa menyampaikan agar masyarakat tidak panik dengan adanya berita-berita yang disampaikan terkait efek samping dari vaksin COVID-19 Sinovac. 

Sebab, lanjutnya, melakukan vaksin secara cepat juga akan memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Landak.

Baca: Banteng Kebayoran Baru Gelar Aksi Sosial & Bagi Sembako  

"Saya berpesan kepada masyarakat agar mau melakukan vaksin COVID-19 sinovac ini, karena keamanannya sudah teruji, kehalalannya dari MUI ada dan ijin edarnya dari Balai POM juga sudah ada jadi masyarakat tidak perlu takut untuk di vaksin. Dengan Kita melakukan vaksin COVID-19 ini, maka akan cepat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Landak," terang Karolin, dalam keterangan diterima Gesuri, Jumat (29/1).

Pemerintah Kabupaten Landak secara resmi menerima penyaluran vaksin COVID-19 Sinovac dari pemerintah pusat pada Rabu (27/1) sebagai upaya untuk mengatasi virus corona.

Terkait vaksin tersebut dr. Elvina Zora, spPD yang merupakan dokter Spesialis Penyakit Dalam mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 sinovac ini aman untuk digunakan, karena sudah melewati uji klinis sehingga sudah mendapat ijin edar dari Balai POM dan telah diakui kehalalannya oleh MUI.

"Vaksinasi ini sebenarnya banyak yang sudah beredar, tapi Indonesia kebagian yang namanya Sinovac. Sinovac ini berbahan aktif dari virus yang sudah dimatikan, keamanannya sudah teruji, kehalalannya dari MUI juga sudah, dan ijin edarnya dari Balai POM juga sudah," ungkap dr.Zora, Kamis (28/1).

Selain itu dr. Zora mengatakan bahwa efek samping dari vaksin ini sangat minimal, hal tersebut dibuktikan setelah dilakukan uji klinis diberbagai negara, sehingga masyarakat diminta untuk tidak takut terhadap efek sampingnya.

"Dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan termasuk di Indonesia yaitu di Universitas Padjajaran Bandung bekerjasama dengan Biofarma, itu membuktikan bahwa efek samping terhadap vaksinasi ini sangat minimal, dan akibat yang fatal tidak dijumpai. Sama dengan uji klinis yang dilakukan berbagai negara diantaranya Brazil, Uni Emirat Arab, Turki semuanya melaporkan bahwa untuk vakainasi sinovac ini masih aman," ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan untuk awal-awal ini karena kelompok yang di uji klinis itu usia antara 18 sampai 59 tahun, sehingga data-data klinisnya yang ada baru untuk seusia itu, sehingga diluar usia itu belum ada ujinya dan belum ada datanya sehingga vaksinasi untuk mereka diluar umur itu belum bisa dlakukan.

"Itu sebenarnya bukan vaksin ini tidak aman, tapi adalah salah satu bentuk kehati-hatian dari para ahli untuk memberikan rekomendasi pemberian vaksin COVID-19 ini kepada masyarakat," kata dr. Zora.

Vaksinasi COVID-19 ini disiapkan untuk mencapai namanya herd immunity yang diharapkan nanti vaksinasi dapat diberikan kepada minimal 70 persen dari penduduk Indonesia.

Baca: Risma Serahkan Santunan Ahli Waris Korban Gempa Sulbar 

Untuk garda terdepan Rumah Sakit Landak dr. Elvina Zora menyampaikan bahwa dirinya sebagai orang pertama dari garda terdepan untuk divaksin dan dirinya meminta masyarakat mau ikut divaksin serta tidak khawatir terhadap efek samping vaksin ini.

"Kami berharap masyarakat termasuk kawan-kawan petugas kesehatan tidak usah takut, tidak usah terpancing oleh berita-berita di medsos tentang efek samping negatif dari vaksin ini yang semuanya itu adalah berita bohong. Kalau berita benarnya semua aman, belum ada dilaporkan untuk vaksinasi ini efek samping yang serius, mudah-mudahan kita di Kabupaten Landak tidak satupun masyarakat kita yang divaksin yang akan berefek samping yang fatal, insyaallah tidak akan terjadi karena bukti dari penelitian yang sudah dilakukan tidak ada sampai sekarang," pesan dr. Zora.

 

Kontributor: Yogen.

Quote