Ikuti Kami

Bupati Wonosobo Dorong Baznas Juga Entaskan Kemiskinan

Diharapkan, Baznas Kabupaten Wonosobo mampu memerankan diri sebagai lokomotif perzakatan ke arah yang dicita-citakan. 

Bupati Wonosobo Dorong Baznas Juga Entaskan Kemiskinan
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat.

Wonosobo, Gesuri.id - Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat dorong Baznas terus mendukung upaya pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut. 

Hal tersebut disampaikan  seusai pengambilan sumpah dalam pelantikan pengurus Baznas Kabupaten Wonosobo. 

“Baznas harus mampu menjadikan zakat sebagai instrumen yang mampu mendongkrak peningkatan perekonomian masyarakat." Kata Afif saat pelantikan pengurus Baznas Kabupaten Wonosobo Masa Bakti 2022-2027 berlangsung di Ruang Mangunkusumo Setda Kabupaten Wonosobo, Kamis (13/10). 

Baca: Banteng Garut Beri Bantuan ke Korban Kebakaran

"Serta dapat menjadi bagian yang cukup penting dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo,” kata Bupati Afif.

Seiring bertumbuhnya kesadaran masyarakat untuk berzakat melalui amil, tentu akan mampu menstimulasi jajaran Baznas dalam melaksanakan amanah sebaik-baiknya.

Termasuk juga memperbaiki kinerja organisasi dan memperluas pelayanan kepada umat.

Diharapkan, Baznas Kabupaten Wonosobo mampu memerankan diri sebagai lokomotif perzakatan ke arah yang dicita-citakan. 

Pengelolaan zakat harus dapat dipertanggungjawabkan mulai dari pengumpulan, pengelolaan keuangan, pendistribusian, dan pendayagunaan, serta nilai kemanfaatannya.

Mobilisasi dana zakat harus berbanding lurus dengan peningkatan jumlah orang miskin yang tertolong kehidupannya, serta bagi pengurangan angka kemiskinan di Wonosobo. 

"Sehingga Baznas dan semua pengelola zakat wajib mengupayakan kemudahan akses bagi orang miskin terhadap dana zakat tersebut, semakin berbenah diri, meningkatkan komunikasi dan sosialisasi terkait manfaat dan hikmah zakat terhadap para calon muzaki,” imbuh Bupati.

Dijelaskan Bupati Afif, pengelolaan zakat sudah ada sejak proses Islamisasi pada abad ke-7 Masehi. 

Begitu pula dengan sejarah berdirinya Baznas, yang tak lepas dari ajaran agama Islam, maupun pemikiran tokoh Islam. 

Dimana mereka menginginkan potensi zakat dikelola secara terorganisir serta terkoordinasi bersama pemerintah dalam pentasyarufannya ke ranah publik.

Baca: Ganjar Minta Baznas Kreatif Maksimalkan Potensi Wakaf

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji mengajak kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkab Wonosobo untuk terus berzakat.

Menurutnya, dengan jumlah ASN Pemkab Wonosobo sekira 6.000 orang dan jika membayar rutin wajib zakat sebesar 2,5 persen, akan dihasilkan angka sekira Rp 1,2 miliar per bulan.

Baznas senantiasa memberikan pelatihan kerja didampingi penyuluh agama, dengan target penerima manfaat dari zakat akan lebih menguasai keterampilan dan siap bekerja.

“Selama ini Baznas Jateng terus memberikan pelatihan keterampilan bagi penerima manfaat zakat, dengan didampingi para penyuluh agama sebagai bagian dari solusi penuntasan kemiskinan,” imbuhnya.

Quote