Ikuti Kami

Cegah Banjir, Pemkab Brebes Galakkan Penghijauan

Penanaman pohon tersebut dilakukan untuk penghijauan dan melestarikan lingkungan.

Cegah Banjir, Pemkab Brebes Galakkan Penghijauan
Bupati Brebes, Idza Priyanti di sela penanaman pohon di sepanjang sungai Sigeleng, Kelurahan Limbangan Wetan, Brebes, Jumat, (22/11).

Brebes, Gesuri.id - Untuk mencegah terjadinya bencana banjir, Pemerintah Kabupaten Brebes gencar melakukan penghijauan. Sedikitnya 500 bibit pohon yang terdiri dari 250 bibit ketepeng dan 250 bibit pohon mangga ditanam di sepanjang sungai Sigeleng, Kelurahan Limbangan Wetan, Brebes, Jumat, (22/11).
 
Bupati Brebes, Idza Priyanti menjelaskan, penanaman pohon tersebut dilakukan untuk penghijauan dan melestarikan lingkungan. Sehingga sirkulasi air dan resapannya akan terus terjaga.

Baca: Cegah Stunting, Idza Luncurkan "Telur Brebes"

"Karena pohon yang kami tanam, mampu secara maksimal menyerap air di dalam tanah dan buah mangganya nanti bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar," jelas Idza.

Idza juga mengimbau kepada warga sekitar Sungai Sigeleng untuk bersama-sama menanam pohon.  Sehingga, saat musim hujan datang tidak mengalami banjir karena pohon bisa menjadi resapan air.

"Menghadapi musim hujan, pohon ini bisa menyerap air, sehingga bisa terhindar dari banjir," kata Idza yang juga politisi PDI Perjuangan itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (DLHPS), Edy Kusmartono mengatakan, di Brebes sendiri terdapat kurang lebih 200 hektar lahan kritis dalam konservasi. Di mana setiap tahunnya, paling tidak 10 hektar bisa ditangani.

"Daerah Sirampog dan Paguyangan itu banyak yang kritis, tapi masuk wilayah Perhutani. Sehingga kita hanya mampu melakukan konservasi di daerah tangkapan air di sekitar mata air. Karena kalau masuk wilayah perhutani harus ada prosedurnya," jelas Edy.

Baca: Tingkatkan Perekonomian, Idza Siapkan Kawasan Industri Baru

Menurut Edy, tanaman yang efektif untuk penyerapan air yakni tanaman keras. Itu sebabnya dipilih pohon ketapang dan pohon mangga. Selain itu, daya tahan hidup kedua pohon ini terbilang cukup tinggi

"Untuk ketepeng itu akarnya serabut, sehingga tidak merusak bangunan di sebelahnya. Kemudian ini mangga arumanis yang produktifitasnya sangat bagus dan kami pilih yang stek sehingga 5 tahun bisa berbuah," ungkap Edy.

Quote