Ikuti Kami

Cornelis Ingatkan Pemerintah Berhati-hati Dalam Terapkan Program Biodiesel

Kebijakan energi baru dan terbarukan hanya akan berhasil jika tidak merugikan petani sawit sebagai penyedia bahan baku utama.

Cornelis Ingatkan Pemerintah Berhati-hati Dalam Terapkan Program Biodiesel
Anggota DPR RI, Cornelis.

Jakarta, Gesuri.id -  Anggota DPR RI, Cornelis, mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam mendorong program biodiesel berbasis minyak sawit. 

Menurutnya, kebijakan energi baru dan terbarukan hanya akan berhasil jika tidak merugikan petani sawit sebagai penyedia bahan baku utama.

"Membuat bahan bakar dari sawit itu sebenarnya merugikan petani,” tegas Cornelis dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (11/11). 

Baca: Gerakan Menanam Pohon Harus Jadi Kesadaran Kolektif Bangsa

Menurutnya, keberhasilan kebijakan energi terbarukan harus melibatkan masyarakat secara langsung, bukan hanya menguntungkan industri besar.

Cornelis mencontohkan pengalaman di sejumlah negara yang menolak penggunaan bahan pangan sebagai bahan bakar. 

"Ketika sawit masuk kategori bahan bakar, harga ditekan oleh pemilik modal. Akibatnya, petani menanggung beban, bahkan sampai mengurangi pupuk,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, SPKS dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR) mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang arah kebijakan energi terbarukan agar tidak memperburuk kesejahteraan puluhan juta petani sawit di Indonesia.

Ketua Umum SPKS, Sabarudin, menyoroti potensi dampak negatif dari rencana kenaikan bauran biodiesel dari B40 ke B50. Menurutnya, langkah ini berisiko menekan harga tandan buah segar (TBS) dan mengurangi pendapatan petani.

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri 

“Kebijakan biodiesel jangan hanya menguntungkan industri besar. Pemerintah harus memastikan kebijakan energi terbarukan ini benar-benar berpihak pada rakyat,” kata Sabarudin di Jakarta, Kamis (13/11).

Sabarudin menambahkan, dampak kebijakan yang disusun tanpa kajian ekonomi mendalam bisa langsung dirasakan jutaan keluarga petani. Ia juga menyoroti kurangnya keterlibatan petani dalam pengambilan keputusan strategis terkait energi terbarukan.

“Selama ini, kebijakan lebih banyak dibahas di tingkat industri dan pemerintah, sementara suara petani jarang didengar. Padahal keterlibatan petani adalah syarat utama agar biodiesel benar-benar berkelanjutan,” pungkasnya.

Quote