Ikuti Kami

Dampak Corona, Agustina Soroti Tidak Siapnya SDM Hadapi PJJ

Agustina menilai tidak semua desa sudah mendapatkan akses listrik, sehingga para siswa yang diliburkan tidak bisa mengikuti program PJJ.

Dampak Corona, Agustina Soroti Tidak Siapnya SDM Hadapi PJJ
Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Welujeng Pramestuti. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Welujeng Pramestuti menganggap SUmber Daya Manusia (SDM seperti guru, siswa, dan orangtua belum sepenuhnya siap menghadapi program Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini di tengah wabah virus Corona.

Agustina menilai tidak semua desa sudah mendapatkan akses listrik, sehingga para siswa yang diliburkan tidak bisa mengikuti program PJJ tersebut. 

Baca: Pandemi Corona, Peluang Untuk Redefinisi Pendidikan

“Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terkendala dengan belum adanya kesiapan SDM, baik guru, orangtua, dan siswa. Juga belum tersedianya dukungan infrastruktur jaringan listrik, internet stabil dan murah, serta terbatasnya alat media belajar seperti laptop, smartphone, dan lain-lain,” ungkap Agustina.

Untuk melaksanakan, PJJ ini tentu dibutuhkan modul atau petunjuk pelaksana yang diberikan kepada para guru SMP dan SMA/SMK lewat pelatihan. Sementara bagi guru, orangtua, dan siswa TK dan SD dibutuhkan panduan belajar interaktif. Kemendikbud harus memberikan akses internet gratis web sumber-sumber belajar daring.

“Memberikan keleluasaan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), BOSDA, dan BOP PAUD selama darurat pandemi Covid-19 yang akan digunakan memfasilitasi PJJ,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Hadir dalam rapat tersebut Dewan Pendidikan Jawa Barat, Jakarta, dan Sumatera Utara. Para kepala sekolah, guru, dan siswa juga ikut dalam rapat virtual tersebut. Komisi X DPR RI sepakat bahwa bagi sekolah swasta diberikan bantuan antara lain insentif melalui BOSDA, BOP PAUD, dan BOS bagi pendidik dan tenaga kependidikan selama masa PJJ.

Baca: Ganjar Liburkan Sekolah Dua Minggu Antisipasi Corona

Selain itu, jasa provider jaringan seluler diminta segera membuka jaringan ke daerah terluar, terdepan, tertinggal (3T) dan daerah yang tidak memiliki akses internet, serta memberikan keringanan atau membebaskan beban biaya data (kuota) untuk mendukung proses PJJ selama masa penanganan pandemi Covid-19.

“Kebijakan belajar di rumah dengan pendekatan pembelajaran daring selama masa penanganan Covid-19, menjadi langkah awal dalam menata ekosistem pembelajaran daring untuk kebutuhan jangka panjang pendidikan nasional serta perlu segera melakukan langkah yang konkret. Dalam masa PJJ, pendidikan kecakapan hidup dan pembentukan karakter supaya masuk menjadi bagian dari penugasan kepada siswa,” imbuh Agustina.

Quote