Ikuti Kami

Darmadi Durianto: BRI 2025 Tunjukkan Ekonomi Pancasila Bekerja Lewat UMKM

BRI mampu menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan mandat pembangunan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Darmadi Durianto: BRI 2025 Tunjukkan Ekonomi Pancasila Bekerja Lewat UMKM
Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, menilai kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sepanjang 2025 menunjukkan bahwa Ekonomi Pancasila tidak berhenti sebagai konsep normatif, tetapi bekerja nyata melalui penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Menurut Darmadi, BRI mampu menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan mandat pembangunan di tengah ketidakpastian ekonomi global serta volatilitas pasar keuangan internasional.

“BRI membuktikan bahwa bank negara tidak hanya mengejar laba, tetapi menjalankan fungsi pembangunan. Sepanjang 2025, keberpihakan kepada UMKM menunjukkan Ekonomi Pancasila benar-benar bekerja,” ujar Darmadi, Selasa (30/12).

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri

UMKM Dominasi Portofolio Kredit

Darmadi mengungkapkan, BRI masih menjadi bank dengan eksposur UMKM terbesar di Indonesia. Hingga akhir 2025, sekitar 80–82% portofolio kredit BRI disalurkan ke segmen UMKM.
Secara nominal, pembiayaan UMKM BRI telah melampaui Rp1.200 triliun, dengan basis debitur mencapai 36–37 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia.

“Ini menegaskan bahwa pembiayaan UMKM bukan kebijakan simbolik. Skala dan jangkauannya sangat signifikan bagi ekonomi nasional,” tegasnya.

Di tengah ekspansi tersebut, rasio kredit bermasalah (NPL) UMKM tetap terjaga di kisaran 2–3%, mencerminkan manajemen risiko yang relatif solid.

Digitalisasi Jadi Instrumen Pemerataan

Transformasi digital BRI juga menjadi sorotan. Darmadi menilai digitalisasi yang dijalankan BRI bersifat inklusif dan menyentuh langsung akar ekonomi desa.

Hingga 2025:

1. AgenBRILink menembus lebih dari 1,1 juta agen di seluruh Indonesia

2. Nilai transaksi AgenBRILink melampaui Rp1.500 triliun per tahun

3. Pengguna BRImo mencapai lebih dari 35 juta, termasuk jutaan pelaku UMKM

“Ketika layanan keuangan hadir sampai desa, biaya ekonomi turun dan UMKM menjadi lebih kompetitif. Inilah digitalisasi yang berkeadilan,” kata Darmadi.

Bantalan Stabilitas Ekonomi Rakyat

Darmadi menilai peran BRI tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berfungsi sebagai bantalan stabilitas sosial-ekonomi nasional. Kredit mikro dan kecil menjaga keberlangsungan usaha rakyat di tengah tekanan harga dan ketidakpastian global.

“Satu kredit mikro yang produktif berarti satu usaha bertahan dan satu lapangan kerja terjaga. Dampaknya langsung terasa pada stabilitas ekonomi nasional,” ujarnya.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak 

Kinerja Keuangan Tetap Solid

Meski fokus pada UMKM, BRI tetap mencatat kinerja korporasi yang kuat sepanjang 2025. Bank ini membukukan:

1. Laba bersih konsolidasian sekitar Rp60–65 triliun

2. Rasio kecukupan modal (CAR) di atas 20%

3. Total aset lebih dari Rp1.900 triliun, terbesar di industri perbankan nasional

“Capaian ini menegaskan bahwa Ekonomi Pancasila bukan anti-pasar. Justru memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Darmadi.

DPR Dorong Agenda Naik Kelas UMKM

Ke depan, Darmadi menegaskan Komisi VI DPR RI akan terus mendorong BRI memperkuat agenda naik kelas UMKM, meningkatkan pembiayaan produktif, serta mengintegrasikan UMKM ke dalam rantai pasok industri nasional.

“BRI harus tetap menjadi jangkar ekonomi rakyat. DPR akan mengawal agar peran strategis bank BUMN ini terus dijaga demi kedaulatan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Quote