Ikuti Kami

Darmadi Puji Kinerja BNI 2025 Solid di Tengah Tekanan Global, 2026 Harus Lebih Agresif Dorong Ekspor & UMKM Naik Kelas

Darmadi menilai BNI memiliki keunggulan struktural yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Darmadi Puji Kinerja BNI 2025 Solid di Tengah Tekanan Global, 2026 Harus Lebih Agresif Dorong Ekspor & UMKM Naik Kelas
Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, mengapresiasi kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sepanjang tahun 2025 yang dinilai mampu bertahan dan tetap mencatatkan kinerja solid di tengah tekanan ekonomi global, volatilitas pasar keuangan, serta perlambatan sektor riil. 

Namun memasuki 2026, BNI didorong untuk mengambil peran yang lebih agresif, khususnya dalam mendorong ekspor nasional dan menaikkan kelas UMKM.

Menurut Darmadi, kinerja BNI selama 2025 mencerminkan disiplin korporasi yang kuat, terutama dalam menjaga kualitas aset, permodalan, dan efisiensi operasional, di saat lingkungan global tidak sepenuhnya kondusif.

“BNI menunjukkan ketahanan sebagai bank BUMN di tengah tekanan global. Kinerja 2025 patut diapresiasi, tetapi tahun 2026 harus menjadi momentum bagi BNI untuk melangkah lebih agresif dan strategis,” ujar Darmadi dalam Catatan Akhir Tahun 2025.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak 

Kinerja Keuangan Tetap Terkelola

Sepanjang 2025, BNI dinilai berhasil menjaga stabilitas kinerja keuangan. Hingga akhir tahun, BNI mencatatkan:
Total aset di atas Rp1.100 triliun.

Laba bersih konsolidasian di kisaran Rp20–22 triliun Rasio kecukupan modal (CAR) sekitar 19–21%, mencerminkan permodalan yang kuat Rasio kredit bermasalah (NPL) gross di bawah 3%, relatif terkendali. 

Darmadi menilai capaian tersebut menunjukkan kehati-hatian BNI dalam mengelola risiko, terutama ketika sejumlah bank global menghadapi tekanan kualitas aset.

“Menjaga kualitas aset di tengah situasi global seperti 2025 bukan hal mudah. Di sini terlihat disiplin dan ketahanan BNI,” katanya.

Transformasi Digital Terus Berjalan

Selain kinerja keuangan, Darmadi menyoroti keberlanjutan transformasi digital dan bisnis BNI. Sepanjang 2025:
Jumlah pengguna layanan digital BNI menembus lebih dari 20 juta. Pertumbuhan transaksi digital tercatat dua digit secara tahunan

Kontribusi fee based income meningkat, terutama dari layanan transaksi dan internasional.

“Transformasi digital menjadi prasyarat daya saing. BNI sudah berada di jalur yang benar, tetapi tetap perlu dipercepat agar tidak tertinggal,” ujarnya.

UMKM dan Ekspor Masih Jadi PR Strategis

Meski kinerja 2025 dinilai solid, Darmadi menekankan bahwa peran BNI dalam mendorong UMKM dan ekspor masih perlu diperkuat. Hingga akhir 2025:

1. Kredit UMKM BNI berada di kisaran Rp330–350 triliun

2. Porsi kredit UMKM sekitar 30–35% dari total portofolio kredit.

Sebagai bank BUMN dengan jaringan internasional terluas, Darmadi menilai BNI memiliki keunggulan struktural yang belum dimanfaatkan secara optimal.

“BNI punya jaringan global. Tantangannya adalah menjadikan jaringan itu benar-benar sebagai pintu masuk UMKM Indonesia ke pasar ekspor,” tegas Darmadi.

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri 

Arah Kebijakan 2026: Lebih Agresif dan Terarah

Memasuki 2026, Darmadi menyampaikan sejumlah himbauan strategis. Pertama, memperkuat pembiayaan produktif yang terhubung langsung dengan sektor industri, ekspor, dan hilirisasi. Kedua, memposisikan BNI secara lebih tegas sebagai bank global Indonesia yang aktif mendampingi UMKM berorientasi ekspor.

Ketiga, mempercepat digitalisasi yang terintegrasi dengan manajemen risiko agar pertumbuhan tetap berkualitas. Keempat, memperdalam sinergi dengan BUMN sektor riil dan pelaku industri nasional.

“BNI harus naik level. Tidak cukup hanya sehat secara neraca, tetapi harus berdampak langsung pada transformasi ekonomi nasional,” ujar Darmadi.

Menjaga Mandat Bank BUMN

Darmadi menegaskan, sebagai bank milik negara, BNI memiliki mandat ganda yang tidak boleh tereduksi menjadi sekadar pencapaian laba.

“Profitabilitas penting, tetapi peran strategis BNI bagi kepentingan nasional jauh lebih menentukan. Tahun 2026 harus menjadi momentum akselerasi,” pungkasnya.

Quote