Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Dedi Yuginta, SE, M.Si, menekankan bahwa sejarah bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dari pembentukan ideologi Pancasila.
Hal itu disampaikannya saat menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjung Karang Timur (TKT), Minggu (25/5/2025).
"Nah, Nilai-nilai ini tumbuh dalam kerajaan-kerajaan seperti Majapahit, Sriwijaya, dan berbagai komunitas adat yang menjadi cikal bakal nilai Pancasila," kata Dedi Yuginta, dikutip pada Senin (26/5/2025).
Dedi menjelaskan, sebelum Indonesia merdeka, wilayah Nusantara telah memiliki nilai-nilai luhur yang telah hidup dalam masyarakat seperti gotong royong, musyawarah, keadilan, dan religiusitas.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menambahkan, memasuki abad ke-20, muncul organisasi-organisasi pergerakan seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam yang mulai menggagas semangat persatuan, keadilan sosial, dan kebangsaan.
"Jadi kesadaran untuk merdeka tumbuh kuat, yang kemudian mencapai puncaknya pada Sumpah Pemuda 1928, yang mencetuskan semangat ‘satu nusa, satu bangsa, satu bahasa,’" tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Dedi juga menghadirkan dua narasumber yakni Suheli, S.H., pengurus DPD PDI Perjuangan Bandarlampung dan Narendra, mantan Anggota DPRD Kota Bandarlampung.
Keduanya turut memaparkan pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan masyarakat.