Jakarta, Gesuri.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Diah Fitri Maryani, SE., MM., menggelar lomba kolase gambar wajah Bung Karno untuk anak-anak usia dini dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, Kamis (20/6/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di PAUD SKS Harapan Sejahtera, Desa Getasan, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, dan diikuti anak-anak yang menyusun biji-bijian seperti beras, jagung, kacang hijau, hingga ketan hitam menjadi kolase wajah Sang Proklamator.
“Bulan Bung Karno adalah momen penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Kita ingin generasi masa depan Indonesia mengenal tokoh-tokoh bangsa, termasuk Bung Karno, sejak dini. Dengan cara yang menyenangkan, anak-anak bisa belajar tentang semangat perjuangan dan cinta tanah air,” kata Diah, dikutip pada Senin (23/6/2025).
Menurutnya, pengenalan sejarah bangsa tidak perlu menunggu hingga anak dewasa. Pendekatan edukatif dan kreatif seperti seni kolase dinilai efektif dalam memperkenalkan sosok Bung Karno dan nilai-nilai perjuangannya kepada anak-anak.
“Bung Karno bukan sekadar tokoh sejarah. Beliau adalah inspirasi tentang keberanian, kepemimpinan, dan tekad untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Semangat ini harus terus ditanamkan, termasuk lewat jalur pendidikan anak usia dini,” jelas legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Diah menyampaikan bahwa lomba kolase ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Jawa Barat.
Ia menambahkan, selain lomba, juga digelar dongeng sejarah, pengenalan lagu-lagu perjuangan, serta pembacaan kutipan Bung Karno dengan pendekatan bahasa anak.
“Kita ingin membentuk karakter anak-anak Indonesia yang memiliki rasa bangga terhadap bangsanya, serta menghargai perjuangan para pendiri bangsa. Dengan mengenal Bung Karno, mereka akan memahami arti penting kemerdekaan dan keberagaman,” ungkapnya.
Ia juga mendorong agar lembaga pendidikan lainnya terinspirasi untuk melakukan kegiatan serupa dalam mengenalkan sejarah bangsa secara kreatif dan menyenangkan.
“Bung Karno pernah berkata, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Maka tugas kita hari ini adalah memastikan generasi penerus mengenal para pahlawan itu, dengan bahasa yang bisa mereka pahami dan nikmati,” pungkasnya.
